Bukopin Fokus Penetrasi UKM dan Manufaktur
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Bukopin Cabang Surabaya melakukan penetrasi usaha kecil menengah (UKM), industri dan manufaktur di Surabaya. Tahun ini, Bukopin menargetkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp3,5 triliun.
Target yang ditetapkan bakal terlampaui dengan cepat, sebab triwulan I Bukopin sudah mencapai Rp3,2 triliun. Jadi, masih ada sisa sekitar Rp300 juta untuk memenuhi target sebesar Rp3,5 triliun. Saat ini, Bukopin lebih fokus mendekati UKM, industri dan manufactur. Karena, ketiga segmen ini menjadi pasar potensial dalam pengembangan Bank Bukopin.
"Ketiga bidikan ini (UKM, industri, dan manufaktur) menjadi target utama. Kami yakin bisa berkembang jika fokus pada tiga sektor ini," kata Andi Darmam Pemimpin Cabang Surabaya PT Bank Bukopin Surabaya, Senin (27/4/2015).
Untuk mewujudkan target, pihaknya sengaja mendirikan kantor baru di area Pelabuhan Tanjung Perak, Jalan Perak Barat 199 Surabaya. Dengan begitu, nasabah-nasabah Bukopin bisa mendapatkan pelayanan lebih baik. Hal ini terlihat dengan kondisi kantor lebih nyaman dan sistem layanan lebih cepat.
Di lokasi kantor baru ini, Bukopin menetapkan target tahun ini sebesar Rp250 miliar. Karena, keberadaan kantor di tengah perputaran perekonomian Surabaya, maka target yang ditetapkan bisa terealisasi dengan cepat. "Cabang baru ini saya targetkan sebesar Rp250 miliar. Target ini saya yakin bisa terealisasi dengan cepat," ungkap dia.
Andi menuturkan, target segmen UKM masih sangat potensial, apalagi di area Pelabuhan Tanjung Perak masih banyak industri ekspedisi yang masuk kategori UKM. Dengan kondisi ini, Cabang Perak diharapkan mampu memberikan kontribusi 25% dari pendapatan.
Untuk perusahaan besar, Andi mengaku kalau Bukopin Surabaya tidak diperkenankan mengambilnya. Pasalnya, perusahaan besar sudah masuk radar Bukopin Pusat untuk melakukan kerja sama. "Kita hanya kebagian UKM, kalau corporasi sudah ditangani pusat," terang dia.
Selain Bukopin Perak, saat ini Bukopin juga berancang-ancang membuka cabang baru di area MERR dan Wiyung. Daerah ini diprediksi akan mengalami perkembangan perekonomian cukup menjanjikan dibanding daerah lain. "Jadi nantinya akan ada sepuluh cabang kalau sudah membanghun MERR dan Wiyung," ungkap Andi.
Manager Bisnis Konsumer Kantor Cabang Bukopin Surabaya Bambang Heryawan menambahkan, untuk memenuhi target yang ditetapkan, Bukopin akan membangun gedung untuk kantor. Investasi yang dikeluarkan cukup besar, setiap gedung investasinya mencapai Rp5 miliar.
"Investasi untuk membangun satu gedung sekitar Rp5 miliaran, tetapi semua tergantung lokasinya," kata dia.
Selain UKM, Bukopin juga sedang intens melakukan pendekatan dengan mitra-mitra di daerah seperti KUD se-Jatim. Dengan begitu, target penambahan pelanggan yang ditetapkan akan tercapai dengan cepat.
Target yang ditetapkan bakal terlampaui dengan cepat, sebab triwulan I Bukopin sudah mencapai Rp3,2 triliun. Jadi, masih ada sisa sekitar Rp300 juta untuk memenuhi target sebesar Rp3,5 triliun. Saat ini, Bukopin lebih fokus mendekati UKM, industri dan manufactur. Karena, ketiga segmen ini menjadi pasar potensial dalam pengembangan Bank Bukopin.
"Ketiga bidikan ini (UKM, industri, dan manufaktur) menjadi target utama. Kami yakin bisa berkembang jika fokus pada tiga sektor ini," kata Andi Darmam Pemimpin Cabang Surabaya PT Bank Bukopin Surabaya, Senin (27/4/2015).
Untuk mewujudkan target, pihaknya sengaja mendirikan kantor baru di area Pelabuhan Tanjung Perak, Jalan Perak Barat 199 Surabaya. Dengan begitu, nasabah-nasabah Bukopin bisa mendapatkan pelayanan lebih baik. Hal ini terlihat dengan kondisi kantor lebih nyaman dan sistem layanan lebih cepat.
Di lokasi kantor baru ini, Bukopin menetapkan target tahun ini sebesar Rp250 miliar. Karena, keberadaan kantor di tengah perputaran perekonomian Surabaya, maka target yang ditetapkan bisa terealisasi dengan cepat. "Cabang baru ini saya targetkan sebesar Rp250 miliar. Target ini saya yakin bisa terealisasi dengan cepat," ungkap dia.
Andi menuturkan, target segmen UKM masih sangat potensial, apalagi di area Pelabuhan Tanjung Perak masih banyak industri ekspedisi yang masuk kategori UKM. Dengan kondisi ini, Cabang Perak diharapkan mampu memberikan kontribusi 25% dari pendapatan.
Untuk perusahaan besar, Andi mengaku kalau Bukopin Surabaya tidak diperkenankan mengambilnya. Pasalnya, perusahaan besar sudah masuk radar Bukopin Pusat untuk melakukan kerja sama. "Kita hanya kebagian UKM, kalau corporasi sudah ditangani pusat," terang dia.
Selain Bukopin Perak, saat ini Bukopin juga berancang-ancang membuka cabang baru di area MERR dan Wiyung. Daerah ini diprediksi akan mengalami perkembangan perekonomian cukup menjanjikan dibanding daerah lain. "Jadi nantinya akan ada sepuluh cabang kalau sudah membanghun MERR dan Wiyung," ungkap Andi.
Manager Bisnis Konsumer Kantor Cabang Bukopin Surabaya Bambang Heryawan menambahkan, untuk memenuhi target yang ditetapkan, Bukopin akan membangun gedung untuk kantor. Investasi yang dikeluarkan cukup besar, setiap gedung investasinya mencapai Rp5 miliar.
"Investasi untuk membangun satu gedung sekitar Rp5 miliaran, tetapi semua tergantung lokasinya," kata dia.
Selain UKM, Bukopin juga sedang intens melakukan pendekatan dengan mitra-mitra di daerah seperti KUD se-Jatim. Dengan begitu, target penambahan pelanggan yang ditetapkan akan tercapai dengan cepat.
(izz)