Menperin Janji Bakal Rutin Gelar Pameran Batu Akik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin berjanji bakal rutin menggelar pameran batu akik di Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi batu akik agar tetap booming dan digandrungi seluruh lapisan masyarakat.
"Diselenggarakan pameran-pameran, sehingga batu akik yang lagi booming ini tidak lantas hilang. Jangan sampai booming-nya hanya sesaat seperti yang terjadi pada kembang dan tanaman yang sebentar booming-nya," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Politisi Partai Hanura ini mengatakan, kementeriannya juga akan mencarikan pasar batu akik di pasar internasional. Sebab itu, Kemenperin akan mendorong para perajin batu akik untuk meningkatkan kreativitasnya dari sisi desain.
"Seperti industri batu akik Garut yang terkenal. Itu kita harus dorong desainnya agar jadi lebih bagus. Setelah itu, kita carikan akses pasar agar industri batu akik bisa menembus pasar global," tandas Saleh.
Sekadar informasi, batu akik masuk ke dalam komoditas ekspor perhiasan dan permata. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor perhiasan dan permata menjadi salah satu komoditas pendorong surplus neraca perdagangan pada Maret 2015.
Ekspor perhiasan dan permata pada bulan lalu meningkat sebesar 24,15% dibanding bulan sebelumnya, dari USD538,4 juta pada Februari menjadi USD668,4 juta pada Maret 2015. Peningkatan tersebut mendorong surplus neraca perdagangan Maret 2015 menjadi sebesar USD1,13 miliar.
Hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi batu akik agar tetap booming dan digandrungi seluruh lapisan masyarakat.
"Diselenggarakan pameran-pameran, sehingga batu akik yang lagi booming ini tidak lantas hilang. Jangan sampai booming-nya hanya sesaat seperti yang terjadi pada kembang dan tanaman yang sebentar booming-nya," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Politisi Partai Hanura ini mengatakan, kementeriannya juga akan mencarikan pasar batu akik di pasar internasional. Sebab itu, Kemenperin akan mendorong para perajin batu akik untuk meningkatkan kreativitasnya dari sisi desain.
"Seperti industri batu akik Garut yang terkenal. Itu kita harus dorong desainnya agar jadi lebih bagus. Setelah itu, kita carikan akses pasar agar industri batu akik bisa menembus pasar global," tandas Saleh.
Sekadar informasi, batu akik masuk ke dalam komoditas ekspor perhiasan dan permata. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor perhiasan dan permata menjadi salah satu komoditas pendorong surplus neraca perdagangan pada Maret 2015.
Ekspor perhiasan dan permata pada bulan lalu meningkat sebesar 24,15% dibanding bulan sebelumnya, dari USD538,4 juta pada Februari menjadi USD668,4 juta pada Maret 2015. Peningkatan tersebut mendorong surplus neraca perdagangan Maret 2015 menjadi sebesar USD1,13 miliar.
(rna)