Penyaluran Kredit BRI Tembus Rp472,9 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyalurkan kredit hingga kuartal I tahun ini sebesar Rp472,9 triliun, meningkat 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kredit segmen mikro mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,9% menjadi Rp157,5 triliun. Jumlah nasabah juga meningkat menjadi 7,4 juta dari 6,7 juta nasabah pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan kredit diimbangi dengan posisi neraca yang likuid. Rasio kredit terhadap loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 80,5% pada Maret lalu," ujar dia di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Sementara kualitas aset perseroan pada awal tahun ini tetap terjaga dengan baik. Hal tersebut terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,6% dan gross sebesar 2,2%.
"Selain itu, posisi permodalan yang solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 20,1% pada Maret lalu dibandingkan 18,2% pada periode yang sama tahun sebelumnya," jelas Sunarso.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I berhasil mencapai Rp587,7 triliun, meningkat 25,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp470 triliun.
"Dari total DPK, current account & saving account (CASA) atau dana murah juga mengalami pertumbuhan dengan presentasi sebesar 12,2%. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan CASA industri perbankan nasional yang sebesar 6,3% per Februari 2015," pungkasnya.
(Baca: Pemegang Kartu ATM BRI Capai 34,4 Juta)
Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kredit segmen mikro mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,9% menjadi Rp157,5 triliun. Jumlah nasabah juga meningkat menjadi 7,4 juta dari 6,7 juta nasabah pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan kredit diimbangi dengan posisi neraca yang likuid. Rasio kredit terhadap loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 80,5% pada Maret lalu," ujar dia di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Sementara kualitas aset perseroan pada awal tahun ini tetap terjaga dengan baik. Hal tersebut terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,6% dan gross sebesar 2,2%.
"Selain itu, posisi permodalan yang solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 20,1% pada Maret lalu dibandingkan 18,2% pada periode yang sama tahun sebelumnya," jelas Sunarso.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I berhasil mencapai Rp587,7 triliun, meningkat 25,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp470 triliun.
"Dari total DPK, current account & saving account (CASA) atau dana murah juga mengalami pertumbuhan dengan presentasi sebesar 12,2%. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan CASA industri perbankan nasional yang sebesar 6,3% per Februari 2015," pungkasnya.
(Baca: Pemegang Kartu ATM BRI Capai 34,4 Juta)
(rna)