Tim RTKM: Tak Rasional Indonesia Masuk OPEC Lagi

Senin, 11 Mei 2015 - 11:32 WIB
Tim RTKM: Tak Rasional Indonesia Masuk OPEC Lagi
Tim RTKM: Tak Rasional Indonesia Masuk OPEC Lagi
A A A
JAKARTA - Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) menilai rencana Indonesia masuk kembali ke dalam lingkaran organisasi pengekspor minyak dunia (Organization Petroleum Exporting Countries/OPEC) adalah keputusan yang tidak rasional.

Anggota Tim RTKM Fahmi Radhi mengungkapkan, Indonesia saat ini sudah bukan lagi negara eksportir minyak. Dengan demikian, keputusan Indonesia untuk masuk ke OPEC lagi sudah tidak relevan dan tidak memenuhi syarat.

"Ya saya kira enggak rasional kalau kembali ke OPEC. Itu kan organisasi pengekspor minyak, nah sementara Indonesia sudah jadi net importir. Sehingga sudah tidak memenuhi syarat lagi," ucapnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Senin (11/5/2015).

Selain itu, sambung Fahmi, tidak kan ada manfaat yang akan diperoleh Indonesia dengan masuk kembali ke organisasi tersebut. Sebab, fungsi OPEC yang selama ini diharapkan bisa memengaruhi penetapan harga, sudah digantikan peranannya dengan kondisi harga yang hampir sepenuhnya ditentukan pasar.

"Nah, tetapi sekarang ini kondisi harga sepenuhnya ditentukan harga pasar. Sehingga tidak ada gunanya bagi Indonesia atau negara lain," imbuh dia.

Kendati rencana Indonesia hanya sebagai tim peninjau (observer) di OPEC, namun dia menegaskan hal tersebut tidak ada gunanya. "Ya pokoknya tidak ada gunanya juga, meskipun hanya peninjau. Karena peran OPEC sudah diambil alih oleh pasar. Jadi apa gunanya lagi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, Indonesia akan kembali menjadi anggota OPEC dalam waktu dekat.

Dia mengatakan, masuknya Indonesia menjadi anggota OPEC bertujuan agar Indonesia dapat mengikuti perkembangan harga minyak di pasar dunia. Pasalnya, pasca hengkang dari OPEC pada 2008, Indonesia tertinggal informasi mengenai harga minyak dunia.

"Saya juga sedang pertimbangkan ingin kembali aktif dalam OPEC. Karena kita keluar, dinamika pasar kita tidak tanggap dengan cepat," ungkapnya.

Kembali masuknya Indonesia dalam jajaran anggota OPEC, diakui Sudirman, juga mampu menahan terjadinya praktik spekulan dalam pengadaan minyak untuk Indonesia. Sebab, Indonesia sebagai pembeli akan semakin dekat dengan penjual (eksportir) minyak.

"Itu bagian dari menutup celah (spekulan minyak). Karena antara pembeli dan penjual ‎semakin dekat," imbuh dia.

Menurutnya, kendati produksi miny‎ak dan gas Indonesia sudah semakin menipis, namun Indonesia masih layak menjadi anggota OPEC. Bahkan, Indonesia masih diundang ke pertemuan OPEC meskipun sudah tidak menjadi anggota.

"Kita akan mohon supaya jadi peninjau dulu, supaya kita bisa berinteraksi dengan market. Jadi tidak salah amat kalo jadi anggota. Berada di market dan interaksi dengan produsen besar harus dilakukan," tandas dia.

(Baca: Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7467 seconds (0.1#10.140)