Target Dana IPO Turun, PP Properti Ubah Pendanaan
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) yakni PT PP Properti menjelaskan, turunnya target perolehan dana melalui initial public offering (IPO) akan mengubah porsi pendanaan yang akan dilakukan perseroan.
Direktur Keuangan PTPP Indaryanto mengatakan bahwa fokus penggunaan masih sama seperti semula. Perseroan juga akan meninjau kembali rencana investasi dan modal kerja.
"Tinjau kembali rencana investasi dan modal kerja, tinjau bukan kurangi porsi pendanaannya. Rubah dari instrumen lain seperti MTN, obligasi, dan supporting dari perbankan," ujarnya di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Dia menjelaskan, support dari perbankan masih baik. Dengan masih banyak proyek yang akan diluncurkan menarik perbankan untuk mendanai. (Baca: Saham PP Properti Mulai Ditawarkan Hari Ini)
"Banyak yang mau danai kita, jadi bisa pilih banyak alternatif pendanaan seperti perbankan. Dari BTN Rp250 miliar, CIMB Niaga Rp195 miliar, dan BRI Rp45 miliar. Bank Mandiri belum, tapi mereka minta masuk di Barclays, Tower Dua," jelas Indaryanto.
Menurutnya, dana IPO tetap akan menjadi prioritas pendanaan untuk menopang kelangsungan pertumbuhan usaha perseroan. Kebutuhan jangka panjang seperti capex akan gunakan pendanaan jangka panjang.
"Pakai dari IPO dulu, 75% dari pendanaan. Kalau kurang dari instrumen jangka panjang seperti MTN dan obligasi. Masalah pendanaan tidak sulit diperoleh," pungkas dia.
Baca:
PP Properti Tawarkan Harga Saham Terendah
Direktur Keuangan PTPP Indaryanto mengatakan bahwa fokus penggunaan masih sama seperti semula. Perseroan juga akan meninjau kembali rencana investasi dan modal kerja.
"Tinjau kembali rencana investasi dan modal kerja, tinjau bukan kurangi porsi pendanaannya. Rubah dari instrumen lain seperti MTN, obligasi, dan supporting dari perbankan," ujarnya di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Dia menjelaskan, support dari perbankan masih baik. Dengan masih banyak proyek yang akan diluncurkan menarik perbankan untuk mendanai. (Baca: Saham PP Properti Mulai Ditawarkan Hari Ini)
"Banyak yang mau danai kita, jadi bisa pilih banyak alternatif pendanaan seperti perbankan. Dari BTN Rp250 miliar, CIMB Niaga Rp195 miliar, dan BRI Rp45 miliar. Bank Mandiri belum, tapi mereka minta masuk di Barclays, Tower Dua," jelas Indaryanto.
Menurutnya, dana IPO tetap akan menjadi prioritas pendanaan untuk menopang kelangsungan pertumbuhan usaha perseroan. Kebutuhan jangka panjang seperti capex akan gunakan pendanaan jangka panjang.
"Pakai dari IPO dulu, 75% dari pendanaan. Kalau kurang dari instrumen jangka panjang seperti MTN dan obligasi. Masalah pendanaan tidak sulit diperoleh," pungkas dia.
Baca:
PP Properti Tawarkan Harga Saham Terendah
(izz)