Dari Ancaman Resesi hingga Polycrisis, WEF Ingatkan Berbagai Risiko Global di 2023
Sabtu, 21 Januari 2023 - 13:13 WIB
JAKARTA - Tahun 2023 yang dinarasikan penuh risiko dan ketidakpastian membuat pemerintah di banyak negara waspada dan mengambil sejumlah langkah antisipasi.
Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) melalui Laporan Risiko Global (Global Risks Report/GRR) pun mengingatkan publik dan pemerintah akan kemungkinan risiko-risiko global yang saling berhubungan.
Dalam GRR 2023 yang dirilis bulan ini, disebutka bahwa konflik dan ketegangan geoekonomi telah memicu serangkaian risiko global yang terhubung secara mendalam.
Risiko tersebut mencakup krisis energi dan pasokan pangan, yang mungkin akan terjadi hingga dua tahun ke depan, dan peningkatan biaya hidup serta pembayaran utang yang tajam.
Pada saat yang sama, sejumlah krisis tersebut berisiko menghambat upaya penanggulangan risiko jangka panjang, terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan investasi pada sumber daya manusia.
Laporan tahunan WEF tersebut juga menyiratkan bahwa celah untuk upaya penanggulangan ancaman dari risiko jangka panjang yang paling serius kini semakin sempit, sehingga tindakan kolektif diperlukan sebelum risiko-risiko tersebut mencapai titik kritis.
Laporan Risiko Global 2023 yang dibuat WEF bekerja sama dengan Marsh McLennan dan Zurich Insurance Group itu menyarikan pandangan lebih dari 1.200 ahli risiko global, pembuat kebijakan dan pemimpin industri.
Dalam tiga periode waktu, laporan ini memberikan gambaran penuh atas lanskap risiko-risiko global yang baru namun tidak asing lagi karena dunia menghadapi banyak risiko yang sudah ada yang sebelumnya tampak mereda.
Saat ini, pandemi global dan perang di Eropa telah membawa kembali krisis energi, inflasi, pangan dan keamanan. Situasi ini menciptakan risiko lanjutan yang dapat mendominasi hingga dua tahun mendatang: risiko resesi; meningkatnya kesulitan utang; berlanjutnya krisis biaya hidup; masyarakat terpolarisasi yang dimungkinkan oleh disinformasi dan misinformasi; jeda pada aksi iklim yang cepat; dan perang geoekonomi zero-sum.
Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) melalui Laporan Risiko Global (Global Risks Report/GRR) pun mengingatkan publik dan pemerintah akan kemungkinan risiko-risiko global yang saling berhubungan.
Dalam GRR 2023 yang dirilis bulan ini, disebutka bahwa konflik dan ketegangan geoekonomi telah memicu serangkaian risiko global yang terhubung secara mendalam.
Risiko tersebut mencakup krisis energi dan pasokan pangan, yang mungkin akan terjadi hingga dua tahun ke depan, dan peningkatan biaya hidup serta pembayaran utang yang tajam.
Pada saat yang sama, sejumlah krisis tersebut berisiko menghambat upaya penanggulangan risiko jangka panjang, terutama yang berkaitan dengan perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan investasi pada sumber daya manusia.
Laporan tahunan WEF tersebut juga menyiratkan bahwa celah untuk upaya penanggulangan ancaman dari risiko jangka panjang yang paling serius kini semakin sempit, sehingga tindakan kolektif diperlukan sebelum risiko-risiko tersebut mencapai titik kritis.
Laporan Risiko Global 2023 yang dibuat WEF bekerja sama dengan Marsh McLennan dan Zurich Insurance Group itu menyarikan pandangan lebih dari 1.200 ahli risiko global, pembuat kebijakan dan pemimpin industri.
Dalam tiga periode waktu, laporan ini memberikan gambaran penuh atas lanskap risiko-risiko global yang baru namun tidak asing lagi karena dunia menghadapi banyak risiko yang sudah ada yang sebelumnya tampak mereda.
Saat ini, pandemi global dan perang di Eropa telah membawa kembali krisis energi, inflasi, pangan dan keamanan. Situasi ini menciptakan risiko lanjutan yang dapat mendominasi hingga dua tahun mendatang: risiko resesi; meningkatnya kesulitan utang; berlanjutnya krisis biaya hidup; masyarakat terpolarisasi yang dimungkinkan oleh disinformasi dan misinformasi; jeda pada aksi iklim yang cepat; dan perang geoekonomi zero-sum.
tulis komentar anda