Makin Banyak Orang Investasi Emas, Kinerja Antam Cemerlang
Selasa, 24 Januari 2023 - 10:37 WIB
"Emas masih sangat positif dan akan sangat bersinar sebagai status safe haven di tengah kemerosotan ekonomi dan ketidakpastian geopolitikal global," jelas Lukman.
Adapun pelemahan beberapa waktu lalu, Lukman perkirakan karena pertumbuhan ekonomi China yang melambat menjadi salah satu sentimen negatif. Namun sebenarnya, harga emas masih cukup stabil dan tidak berubaha banyak sejak tahun kemarin.
"Harga emas sempat naik tinggi karena invasi Russia ke Ukraina dan kemudian turun tajam tertekan oleh kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral dunia terutama the Fed dalam usaha memerangi inflasi. Namun harga emas rebound besar di kuartal akhir 2022 oleh kekuatiran resesi di 2023," rinci Lukman.
Lukman juga menyebut, tahun ini emas akan didukung oleh permintaan baik safe haven dari safe haven investor dan bank sentral. Oleh karena itu, investor masih belum telat untuk membeli emas diharga sekarang juga. Menurutnya, harga emas berpotensi paling tidak akan naik ke $2100 per troy ounce.
"Investor kecil bisa membeli emas Antam, untuk investor besar idealnya tidak membeli secara fisik namun dalam bentuk kontrak atau paper gold. Adapun hingga akhir tahun, harga emas Antam saya prediksi bisa mencapai Rp 1,2 juta per gram tahun ini," pungkas Lukman.
Emas memang menjadi salah satu investasi yang menarik untuk yang tertarik berinvestasi di emas, pastikan sudah mengetahui secara rinci. Misalnya pilihlah emas yang berasal dari produsen yang kelas misalnya emas Antam diproduksi oleh perusahaan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sejak tahun 1986.
Untuk diketahui, pertumbuhan nilai logam mulia Antam dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang positif. Selama satu dekade terakhir, emas sudah mengalami kenaikan sekitar 72% atau setara dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebanyak 7.72%.
Pertumbuhan nilai logam mulia sendiri bergantung pada kondisi pasar dan ekonomi global terkini, misal logam mulia emas mengalami kenaikan nilai yang signifikan sejak 2019 sampai puncaknya di Agustus 2020 yang disebabkan mulai terguncangnya kondisi ekonomi global karena pandemi Covid-19 dan penurunan aktifitas ekonomi global sehingga emas mengalami kenaikan sebesar 51%.
Adapun pelemahan beberapa waktu lalu, Lukman perkirakan karena pertumbuhan ekonomi China yang melambat menjadi salah satu sentimen negatif. Namun sebenarnya, harga emas masih cukup stabil dan tidak berubaha banyak sejak tahun kemarin.
"Harga emas sempat naik tinggi karena invasi Russia ke Ukraina dan kemudian turun tajam tertekan oleh kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral dunia terutama the Fed dalam usaha memerangi inflasi. Namun harga emas rebound besar di kuartal akhir 2022 oleh kekuatiran resesi di 2023," rinci Lukman.
Lukman juga menyebut, tahun ini emas akan didukung oleh permintaan baik safe haven dari safe haven investor dan bank sentral. Oleh karena itu, investor masih belum telat untuk membeli emas diharga sekarang juga. Menurutnya, harga emas berpotensi paling tidak akan naik ke $2100 per troy ounce.
"Investor kecil bisa membeli emas Antam, untuk investor besar idealnya tidak membeli secara fisik namun dalam bentuk kontrak atau paper gold. Adapun hingga akhir tahun, harga emas Antam saya prediksi bisa mencapai Rp 1,2 juta per gram tahun ini," pungkas Lukman.
Emas memang menjadi salah satu investasi yang menarik untuk yang tertarik berinvestasi di emas, pastikan sudah mengetahui secara rinci. Misalnya pilihlah emas yang berasal dari produsen yang kelas misalnya emas Antam diproduksi oleh perusahaan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sejak tahun 1986.
Untuk diketahui, pertumbuhan nilai logam mulia Antam dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang positif. Selama satu dekade terakhir, emas sudah mengalami kenaikan sekitar 72% atau setara dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebanyak 7.72%.
Pertumbuhan nilai logam mulia sendiri bergantung pada kondisi pasar dan ekonomi global terkini, misal logam mulia emas mengalami kenaikan nilai yang signifikan sejak 2019 sampai puncaknya di Agustus 2020 yang disebabkan mulai terguncangnya kondisi ekonomi global karena pandemi Covid-19 dan penurunan aktifitas ekonomi global sehingga emas mengalami kenaikan sebesar 51%.
(akr)
tulis komentar anda