Ganjar Ajak Perusahaan Gotong Royong Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Selasa, 24 Januari 2023 - 15:30 WIB
PEMALANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus mempercepat kemiskinan ekstrem. Ganjar optimistis mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 0 persen hingga 2024 mendatang.
"Kondisi riilnya perlu intervensi, yang sudah diprogramkan dan belum. Yang sudah diprogramkan, sumber keuangannya dari mana, yang belum kita carikan. Apakah menggunakan CSR, BAZNAS, sumbangan," ujar Ganjar melalui pernyataannya saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Brebes, di Pendopo Pemalang, Selasa (24/1/2023).
Sebagaimana diketahui, kedua kabupaten itu masuk daftar 10 daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jateng. Ada sejumlah indikator yang membuat kemiskinan ekstrem di Pemalang dan Brebes tinggi, seperti pengangguran, lapangan kerja, sumber listrik dan air bersih, rumah tidak layak huni hingga tingginya kasus stunting.
Sebagai pemangku kebijakan tertinggi di Jateng, Ganjar pun mengajak jajaran bupati, camat dan kades untuk segera melakukan intervensi guna menanggulangi kemiskinan ekstrem. Adapun tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang pada tahun 2022 mencapai 15,02 persen atau sekitar 195.480 penduduk. Angka itu turun dari tahun 2021 yang sebesar 16,56 persen.
Sementara, angka kemiskinan Kabupaten Brebes, yaitu 16,05 persen atau 28.395 orang miskin ekstrem tahun 2022 atau turun dari tahun 2021 yang mencapai 17 persen lebih. Untuk mengurangi itu, Ganjar mengarahkan jajaran pemkab, camat dan kades Pemalang dan Brebes untuk berkolaborasi berperan aktif dalam melakukan pendataan jumlah penduduk kemiskinan ekstrem. Ganjar juga menargetkan kemiskinan hingga 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Kalau kemiskinan ekstrem diukur pengeluaran mereka Rp400 ribu, bagaimana agar mereka pengeluarannya lebih dari itu. Sehingga dari indikator akan memungkinkan. Hasil analisis sementara kita mereka tidak bekerja, maka mereka butuh pekerjaan," jelas Ganjar.
Upaya hilirisasi juga dilakukan Ganjar dengan mengajak perusaahan untuk menyediakan lapangan pekerjaan, bagi usia produktif pengangguran yang kondisi perekonomiannya masuk kategori kemiskinan ekstrem.
"Kondisi riilnya perlu intervensi, yang sudah diprogramkan dan belum. Yang sudah diprogramkan, sumber keuangannya dari mana, yang belum kita carikan. Apakah menggunakan CSR, BAZNAS, sumbangan," ujar Ganjar melalui pernyataannya saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Brebes, di Pendopo Pemalang, Selasa (24/1/2023).
Sebagaimana diketahui, kedua kabupaten itu masuk daftar 10 daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jateng. Ada sejumlah indikator yang membuat kemiskinan ekstrem di Pemalang dan Brebes tinggi, seperti pengangguran, lapangan kerja, sumber listrik dan air bersih, rumah tidak layak huni hingga tingginya kasus stunting.
Sebagai pemangku kebijakan tertinggi di Jateng, Ganjar pun mengajak jajaran bupati, camat dan kades untuk segera melakukan intervensi guna menanggulangi kemiskinan ekstrem. Adapun tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang pada tahun 2022 mencapai 15,02 persen atau sekitar 195.480 penduduk. Angka itu turun dari tahun 2021 yang sebesar 16,56 persen.
Sementara, angka kemiskinan Kabupaten Brebes, yaitu 16,05 persen atau 28.395 orang miskin ekstrem tahun 2022 atau turun dari tahun 2021 yang mencapai 17 persen lebih. Untuk mengurangi itu, Ganjar mengarahkan jajaran pemkab, camat dan kades Pemalang dan Brebes untuk berkolaborasi berperan aktif dalam melakukan pendataan jumlah penduduk kemiskinan ekstrem. Ganjar juga menargetkan kemiskinan hingga 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Kalau kemiskinan ekstrem diukur pengeluaran mereka Rp400 ribu, bagaimana agar mereka pengeluarannya lebih dari itu. Sehingga dari indikator akan memungkinkan. Hasil analisis sementara kita mereka tidak bekerja, maka mereka butuh pekerjaan," jelas Ganjar.
Upaya hilirisasi juga dilakukan Ganjar dengan mengajak perusaahan untuk menyediakan lapangan pekerjaan, bagi usia produktif pengangguran yang kondisi perekonomiannya masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Lihat Juga :
tulis komentar anda