40.000 UMKM Gabung Pasar Digital, Nilai Transaksi Ditarget Capai Rp50 Triliun
Kamis, 26 Januari 2023 - 14:24 WIB
JAKARTA - Digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus didorong agar para pelaku usaha kecil semakin berdaya dan mampu beradaptasi di era teknologi.
Mengutip laman BRIAPI, digitalisasi UMKM merupakan perubahan dari sistem konvensional ke digital sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional UMKM. Digitalisasi UMKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini sekitar 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital atau PaDi UMKM melalui 92 perusahaan dan anak usaha BUMN.
"Hingga kini sebanyak 40.000 UMKM telah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM bersama 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN juga telah mencapai nilai (transaksi) sangat besar Rp24,4 triliun sepanjang tahun 2022, dengan target tahun ini (2023), Insha Allah, mencapai Rp50 triliun,” paparnya dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).
Menurut Erick, program PaDi UMKM ini juga sejak awal mampu mendorong transformasi BUMN dalam membentuk ekosistem yang melibatkan UMKM.
Disisi lain, transformasi program kolaborasi UMKM bersama BUMN dalam Program PaDi tidak hanya membantu menyerap produk dari UMKM. Program ini juga menjaga agar BUMN tidak bersikap sebagai menara gading yang tinggi menjulang dan tak tersentuh oleh rakyat.
“BUMN bukan menara gading yang tidak tersentuh oleh rakyat. PaDi UMKM juga menjaga agar dapat membantu perjalanan kita menuju Indonesia yang merdeka dan berdaulat,” tandasnya.
Erick bilang, hal itu sangat penting karena UMKM merupakan karena kehidupan rakyat, arena perekonomian masyarakat, dan arena untuk mempercayakan harapan besar kala bertahan dengan usaha sendiri.
“(UMKM itu) bukan hanya untuk melompat jauh dengan inovasi. Seringkali, usaha rakyat ini dilakukan hanya untuk bertahan hidup sehari-hari,” pungkasnya.
Mengutip laman BRIAPI, digitalisasi UMKM merupakan perubahan dari sistem konvensional ke digital sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional UMKM. Digitalisasi UMKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini sekitar 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital atau PaDi UMKM melalui 92 perusahaan dan anak usaha BUMN.
"Hingga kini sebanyak 40.000 UMKM telah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM bersama 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN juga telah mencapai nilai (transaksi) sangat besar Rp24,4 triliun sepanjang tahun 2022, dengan target tahun ini (2023), Insha Allah, mencapai Rp50 triliun,” paparnya dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).
Menurut Erick, program PaDi UMKM ini juga sejak awal mampu mendorong transformasi BUMN dalam membentuk ekosistem yang melibatkan UMKM.
Disisi lain, transformasi program kolaborasi UMKM bersama BUMN dalam Program PaDi tidak hanya membantu menyerap produk dari UMKM. Program ini juga menjaga agar BUMN tidak bersikap sebagai menara gading yang tinggi menjulang dan tak tersentuh oleh rakyat.
“BUMN bukan menara gading yang tidak tersentuh oleh rakyat. PaDi UMKM juga menjaga agar dapat membantu perjalanan kita menuju Indonesia yang merdeka dan berdaulat,” tandasnya.
Erick bilang, hal itu sangat penting karena UMKM merupakan karena kehidupan rakyat, arena perekonomian masyarakat, dan arena untuk mempercayakan harapan besar kala bertahan dengan usaha sendiri.
“(UMKM itu) bukan hanya untuk melompat jauh dengan inovasi. Seringkali, usaha rakyat ini dilakukan hanya untuk bertahan hidup sehari-hari,” pungkasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda