Ketua Kadin Arsjad Rasjid: ASEAN Bukan Lagi Pemain Pinggiran Ekonomi Global
Senin, 30 Januari 2023 - 16:05 WIB
Sedangkan untuk legacy program dengan prioritas keberlanjutan, ASEAN BAC menyiapkan Net Zero Hub ASEAN, yang memberikan bantuan kepada sektor swasta dalam melakukan dekarbonisasi dan mencapai tujuan net zero.
Selain itu, ada juga Carbon Center of Excellence. Platform ini berfungsi sebagai katalis untuk kolaborasi global dalam mencapai inisiatif Net Zero, dan bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan dalam perdagangan karbon melalui pembentukan carbon knowledge repository and best practice sharing center.
Sementara untuk legacy kesehatan, kampanye ASEAN One Shot Campaign bertujuan untuk membuat program vaksinasi regional permanen, memanfaatkan potensi vaksin generasi berikutnya melalui perluasan kapasitas manufaktur dan penelitian klinis, yang didukung oleh infrastruktur digital, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan dan ketahanan sistem kesehatan.
Ini akan dicapai melalui kolaborasi multi-stakeholder yang menyatukan pemerintah, industri, dan organisasi kesehatan global.
Terakhir, di bidang Ketahanan Pangan, ASEAN-BAC Indonesia mengembangkan dan merancang program ketahanan pangan yang berdampak berdasarkan model closed-loop system yang inklusif untuk sektor pertanian di kawasan. Program ini diharapkan menciptakan dukungan terhadap sektor pertanian terutama UMKM dan petani untuk menjadi bagian dari rantai pasok global.
ASEAN-BAC dan KADIN juga turut mendorong pelaku usaha dari seluruh dunia untuk mengikrarkan dukungan yang berkesinambungan dan berkelanjutan untuk pemberdayaan serta inklusivitas sector pertanian untuk penguatan ketahanan pangan di kawasan.
Di bawah kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC telah merencanakan agenda untuk mengenalkan konsep 5P (PEACE, PROSPERITY, PEOPLE, PLANET, AND PARTNERSHIP) untuk mencapai sentralitas dan kemakmuran ASEAN dan mempromosikan proyek-proyek strategis ASEAN yang bisa mengundang investor serta mendorong keketuaan tahun ini dengan banyak side events yang mengarah pada kerja sama bisnis dan investasi.
Pertemuan pertama ASEAN BAC juga dihadiri Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Siti Azizah, Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sidharto Suryodipuro, anggota ASEAN-BAC, dewan bisnis dan para champion sektoral dari seluruh dunia, serta jajaran pengurus KADIN Indonesia.
Selain itu, ada juga Carbon Center of Excellence. Platform ini berfungsi sebagai katalis untuk kolaborasi global dalam mencapai inisiatif Net Zero, dan bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan dalam perdagangan karbon melalui pembentukan carbon knowledge repository and best practice sharing center.
Sementara untuk legacy kesehatan, kampanye ASEAN One Shot Campaign bertujuan untuk membuat program vaksinasi regional permanen, memanfaatkan potensi vaksin generasi berikutnya melalui perluasan kapasitas manufaktur dan penelitian klinis, yang didukung oleh infrastruktur digital, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan dan ketahanan sistem kesehatan.
Ini akan dicapai melalui kolaborasi multi-stakeholder yang menyatukan pemerintah, industri, dan organisasi kesehatan global.
Terakhir, di bidang Ketahanan Pangan, ASEAN-BAC Indonesia mengembangkan dan merancang program ketahanan pangan yang berdampak berdasarkan model closed-loop system yang inklusif untuk sektor pertanian di kawasan. Program ini diharapkan menciptakan dukungan terhadap sektor pertanian terutama UMKM dan petani untuk menjadi bagian dari rantai pasok global.
ASEAN-BAC dan KADIN juga turut mendorong pelaku usaha dari seluruh dunia untuk mengikrarkan dukungan yang berkesinambungan dan berkelanjutan untuk pemberdayaan serta inklusivitas sector pertanian untuk penguatan ketahanan pangan di kawasan.
Di bawah kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC telah merencanakan agenda untuk mengenalkan konsep 5P (PEACE, PROSPERITY, PEOPLE, PLANET, AND PARTNERSHIP) untuk mencapai sentralitas dan kemakmuran ASEAN dan mempromosikan proyek-proyek strategis ASEAN yang bisa mengundang investor serta mendorong keketuaan tahun ini dengan banyak side events yang mengarah pada kerja sama bisnis dan investasi.
Pertemuan pertama ASEAN BAC juga dihadiri Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Siti Azizah, Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sidharto Suryodipuro, anggota ASEAN-BAC, dewan bisnis dan para champion sektoral dari seluruh dunia, serta jajaran pengurus KADIN Indonesia.
(akr)
tulis komentar anda