Wall Street Dibuka Ambruk Imbas Inflasi AS Naik 6,4%
Selasa, 14 Februari 2023 - 22:42 WIB
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street bergerak melemah pada pembukaan Selasa (14/2) setelah data inflasi Amerika Serikat menunjukkan ada kenaikan untuk periode Januari 2023.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,15% di 34.194,09, S&P 500 (SPX) koreksi 0,58% di 4.113,20, dan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,75% menjadi 11.802,14.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Zoetis Inc menguat 6,68% di USD174,03, Cadence Design tumbuh 4,03% di USD193,19, dan Ecolab naik 2,97% di USD152,28.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Enphase merosot 3,68% di USD204,75, Warner Bros Discovery melemah 2,55% di USD14,54, dan Lumen Technologies turun 2,34% di USD3,94.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan tingkat inflasi AS di awal bulan 2023 naik 6,4% secara year on year (yoy). Persentase ini lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 6,2%.
Ekonom Spartan Capital Securites, Peter Cardillo mengatakan peningkatan ini akan menjadi alasan bagi Federal Reserve untuk kembali mengerek suku bunganya.
"Saya tidak berpikir (laporan ini) akan menggerakkan The Fed, dan saya pikir mereka masih mencermati data. Apakah (inflasi) ini berarti mendorong setidaknya dua kenaikan suku bunga lagi? Tentu saja," kata Peter di New York, Selasa (14/2/2023).
Sebagaimana dilansir Reuters, pasar modal negeri Paman Sam memulai tahun ini dengan kinerja positif, didorong pertumbuhan saham-saham yang sempat terpukul pada tahun 2022.
Namun, reli sejumlah sektor telah terhenti baru-baru ini karena sinyal pasar tenaga kerja yang masih ketat, ditambah nada hawkish dari pejabat The Fed. Hal ini memicu ekspektasi bahwa bank sentral AS masih tetap hawkish sepanjang tahun 2023.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,15% di 34.194,09, S&P 500 (SPX) koreksi 0,58% di 4.113,20, dan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,75% menjadi 11.802,14.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Zoetis Inc menguat 6,68% di USD174,03, Cadence Design tumbuh 4,03% di USD193,19, dan Ecolab naik 2,97% di USD152,28.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Enphase merosot 3,68% di USD204,75, Warner Bros Discovery melemah 2,55% di USD14,54, dan Lumen Technologies turun 2,34% di USD3,94.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan tingkat inflasi AS di awal bulan 2023 naik 6,4% secara year on year (yoy). Persentase ini lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 6,2%.
Ekonom Spartan Capital Securites, Peter Cardillo mengatakan peningkatan ini akan menjadi alasan bagi Federal Reserve untuk kembali mengerek suku bunganya.
"Saya tidak berpikir (laporan ini) akan menggerakkan The Fed, dan saya pikir mereka masih mencermati data. Apakah (inflasi) ini berarti mendorong setidaknya dua kenaikan suku bunga lagi? Tentu saja," kata Peter di New York, Selasa (14/2/2023).
Sebagaimana dilansir Reuters, pasar modal negeri Paman Sam memulai tahun ini dengan kinerja positif, didorong pertumbuhan saham-saham yang sempat terpukul pada tahun 2022.
Namun, reli sejumlah sektor telah terhenti baru-baru ini karena sinyal pasar tenaga kerja yang masih ketat, ditambah nada hawkish dari pejabat The Fed. Hal ini memicu ekspektasi bahwa bank sentral AS masih tetap hawkish sepanjang tahun 2023.
(nng)
tulis komentar anda