Cegah Lonjakan Pengangguran, Wamenaker Ungkap 5 Cara Hadapi Perubahan Dunia Kerja
Rabu, 15 Februari 2023 - 09:52 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor menjelaskan, setidaknya ada 5 cara dalam menghadapi perubahan di dunia kerja dewasa ini. Jika hal itu tidak dapat ditangani, maka pengangguran bisa bertambah karena suply and demand tidak selaras.
Afriansyah Noor mengatakan, perkembangan teknologi, demografi, lingkungan dan globalisasi saat ini mempengaruhi permintaan keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerja . Oleh karena itu menjadi penting untuk menyediakan akses bagi individu untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan mereka.
"Investasi dalam pelatihan dan kapasitas pekerja, serta pembelajaran sepanjang hayat membantu mempersiapkan pekerja, terutama pekerja migran, kaum muda, perempuan, pekerja di perekonomian informal, dan penyandang disabilitas, untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan," kata Afriansyah Noor dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
Kedua, perlu memastikan bahwa semua pekerja mendapatkan keuntungan dari proses pembangunan. Dalam upaya tersebut, semua pihak harus mengembangkan kebijakan ketenagakerjaan yang dapat menanggapi dengan baik hak-hak pekerja maupun situasi global dan nasional yang selalu berubah. Kebijakan ini harus inklusif bagi semua pekerja, termasuk perempuan, pemuda, lansia, dan penyandang disabilitas.
Ketiga, perlu membangun pondasi yang kuat untuk perlindungan sosial dan pekerjaan. Wamenaker mengatakan, perlindungan sosial dan ketenagakerjaan yang komprehensif, memadai, dan efektif merupakan pilar utama pertumbuhan inklusif.
"Pekerja juga berkontribusi untuk memastikan pasar kerja yang berkelanjutan, adil, dan inklusif, serta mendorong ketahanan yang lebih besar di ekonomi kita," ucap Wamenaker.
Keempat, Pemerintah Indonesia terus mendukung UMKM sebagai Instrumen Penciptaan Lapangan Kerja. Wamenaker mengatakan, UMKM berkontribusi 90 persen terhadap aktivitas bisnis dan berkontribusi lebih dari 50% terhadap penciptaan lapangan kerja di seluruh dunia.
"Untuk itu, sangat penting untuk mempromosikan dan mendukung infrastruktur digital yang adil, berkualitas tinggi, terjangkau, dan inklusif untuk mendukung UMKM dalam membantu pertumbuhan bisnis mereka," lanjutnya.
Terakhir, perlu memperkuat multilateralisme untuk mempromosikan agenda yang berpusat pada manusia. "Suara semua negara, baik besar maupun kecil, maju maupun berkembang itu harus sama pentingnya. Itulah mengapa kita membutuhkan pembaruan multilateralisme yang sesuai dengan tujuan dan waktunya," pungkas Wamenaker.
Afriansyah Noor mengatakan, perkembangan teknologi, demografi, lingkungan dan globalisasi saat ini mempengaruhi permintaan keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerja . Oleh karena itu menjadi penting untuk menyediakan akses bagi individu untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan mereka.
"Investasi dalam pelatihan dan kapasitas pekerja, serta pembelajaran sepanjang hayat membantu mempersiapkan pekerja, terutama pekerja migran, kaum muda, perempuan, pekerja di perekonomian informal, dan penyandang disabilitas, untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan," kata Afriansyah Noor dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
Kedua, perlu memastikan bahwa semua pekerja mendapatkan keuntungan dari proses pembangunan. Dalam upaya tersebut, semua pihak harus mengembangkan kebijakan ketenagakerjaan yang dapat menanggapi dengan baik hak-hak pekerja maupun situasi global dan nasional yang selalu berubah. Kebijakan ini harus inklusif bagi semua pekerja, termasuk perempuan, pemuda, lansia, dan penyandang disabilitas.
Baca Juga
Ketiga, perlu membangun pondasi yang kuat untuk perlindungan sosial dan pekerjaan. Wamenaker mengatakan, perlindungan sosial dan ketenagakerjaan yang komprehensif, memadai, dan efektif merupakan pilar utama pertumbuhan inklusif.
"Pekerja juga berkontribusi untuk memastikan pasar kerja yang berkelanjutan, adil, dan inklusif, serta mendorong ketahanan yang lebih besar di ekonomi kita," ucap Wamenaker.
Keempat, Pemerintah Indonesia terus mendukung UMKM sebagai Instrumen Penciptaan Lapangan Kerja. Wamenaker mengatakan, UMKM berkontribusi 90 persen terhadap aktivitas bisnis dan berkontribusi lebih dari 50% terhadap penciptaan lapangan kerja di seluruh dunia.
"Untuk itu, sangat penting untuk mempromosikan dan mendukung infrastruktur digital yang adil, berkualitas tinggi, terjangkau, dan inklusif untuk mendukung UMKM dalam membantu pertumbuhan bisnis mereka," lanjutnya.
Terakhir, perlu memperkuat multilateralisme untuk mempromosikan agenda yang berpusat pada manusia. "Suara semua negara, baik besar maupun kecil, maju maupun berkembang itu harus sama pentingnya. Itulah mengapa kita membutuhkan pembaruan multilateralisme yang sesuai dengan tujuan dan waktunya," pungkas Wamenaker.
(akr)
tulis komentar anda