Inflasi RI Capai 5,51%, Airlangga: Masih Lebih Baik dari Negara Lain
Senin, 20 Februari 2023 - 13:25 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan inflasi tahun ini lebih rendah dari perkiraan. Angka inflasi tercatat secara tahunan sebesar 5,51% dibandingkan dengan konsensus forecast sebesar 6,5% pasca penyesuaian harga BBM di September 2022.
"Realisasi inflasi Indonesia juga relatif lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Beberapa negara di Eropa di atas 9% dan di Amerika Serikat (AS) sekitar 8%," ungkap Airlangga dalam Konferensi Pers High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) secara virtual, di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Namun, beberapa negara mengalami angka inflasi yang ekstrim. Misalnya, seperti Argentina dan Turki, semuanya dengan angka inflasi di atas 50%. Kemudian, perkembangan tersebut tidak terlepas dari usaha ekstra yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia (BI), dan beberapa mitra strategis TPIP maupun TPID.
"Kami juga mengapresiasi dari Gubernur BI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan kementerian terkait dengan kerjasamanya. HL TPIP merupakan agenda strategis untuk mencapai capaian 2023, terutama menghadapi hari besar keagamaan nasional Lebaran dan Idul Fitri," ujar Airlangga.
Dia juga menyebutkan sejumlah strategi pemerintah untuk mencapai target inflasi 3±1% di tahun 2023 sesuai dengan APBN. Antara lain, dengan memperkuat kebijakan dan menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tadi juga dibahas terkait dengan volatile foods, utamanya di hari besar keagamaan dan secara khusus kita berbicara mengenai ketersediaan beras dan targetnya untuk volatile foods adalah di kisaran 3-5%," tutur Airlangga.
"Realisasi inflasi Indonesia juga relatif lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Beberapa negara di Eropa di atas 9% dan di Amerika Serikat (AS) sekitar 8%," ungkap Airlangga dalam Konferensi Pers High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) secara virtual, di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Namun, beberapa negara mengalami angka inflasi yang ekstrim. Misalnya, seperti Argentina dan Turki, semuanya dengan angka inflasi di atas 50%. Kemudian, perkembangan tersebut tidak terlepas dari usaha ekstra yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia (BI), dan beberapa mitra strategis TPIP maupun TPID.
"Kami juga mengapresiasi dari Gubernur BI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan kementerian terkait dengan kerjasamanya. HL TPIP merupakan agenda strategis untuk mencapai capaian 2023, terutama menghadapi hari besar keagamaan nasional Lebaran dan Idul Fitri," ujar Airlangga.
Baca Juga
Dia juga menyebutkan sejumlah strategi pemerintah untuk mencapai target inflasi 3±1% di tahun 2023 sesuai dengan APBN. Antara lain, dengan memperkuat kebijakan dan menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tadi juga dibahas terkait dengan volatile foods, utamanya di hari besar keagamaan dan secara khusus kita berbicara mengenai ketersediaan beras dan targetnya untuk volatile foods adalah di kisaran 3-5%," tutur Airlangga.
(nng)
tulis komentar anda