Terungkap, Lebih 62% Impor Batu Bara China Berasal dari Indonesia
Senin, 20 Februari 2023 - 15:59 WIB
JAKARTA - China merupakan salah satu negara pengimpor batu bara terbesar Indonesia. Lebih dari 62% impor batu bara China berasal dari Indonesia sedangkan 17% lainnya berasal dari Rusia sisanya dari berbagai negara termasuk Australia dan Amerika Serikat (AS).
"China membakar lebih banyak batu bara ketimbang negara-negara lain di dunia. Dampaknya, menyumbang emisi gas rumah kaca hampir 6% tahun lalu," ungkap Founder Bumi Global Karbon (BGK) Foundation, Achmad Deni Daruri, di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Australia Tolak Tambang Batu Bara
Berdasarkan laporan, sepanjang Januari hingga November 2022 China mengimpor 262,41 juta ton batu bara turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kebutuhan batu bara tersebut untuk mencukupi pasokan pembangkit listrik.
Dia mengatakan cadangan batu bara Negeri Tirai Bambu tersebut menduduki peringkat empat terbesar di dunia. China memiliki cadangan batu bara terbukti setara dengan 34,7 kali konsumsi tahunan. "Artinya, batu bara di China hanya cukup sekitar 35 tahun. Jadi wajar jika China gencar impor batu bara dari Indonesia," kata dia.
Deni mengungkapkan jumlah pembangkit listrik batu bara di China terbanyak di dunia, mencapai 1.110 pembangkit disusul India dengan 285 pembangkit. Sementara, cadangan batu bara Indonesia mencapai 24.910 juta ton. Indonesia menduduki peringkat 11 di dunia menyumbang 2% dari total cadangan batu bara dunia yang diperkirakan mencapai 1.139.471 juta ton.
"Indonesia memiliki cadangan terbukti setara dengan 242,7 kali konsumsi tahunan. Artinya, batu bara bisa untuk 243 tahun di Indonesia. Pada tingkat konsumsi saat ini, dan tidak termasuk cadangan yang belum terbukti," jelasnya.
Dia menyarankan agar Pemerintah Indonesia lebih cermat mengekspor batu bara ke China. Pasalnya dengan ekspor tersebut, Indonesia turut menyumbang emisi global. "Diperlukan upaya khusus agar usaha batu bara di Indonesia bersifat going concern. Perlu hati-hati dengan permintaan dari China," kata dia.
"China membakar lebih banyak batu bara ketimbang negara-negara lain di dunia. Dampaknya, menyumbang emisi gas rumah kaca hampir 6% tahun lalu," ungkap Founder Bumi Global Karbon (BGK) Foundation, Achmad Deni Daruri, di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Australia Tolak Tambang Batu Bara
Berdasarkan laporan, sepanjang Januari hingga November 2022 China mengimpor 262,41 juta ton batu bara turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kebutuhan batu bara tersebut untuk mencukupi pasokan pembangkit listrik.
Dia mengatakan cadangan batu bara Negeri Tirai Bambu tersebut menduduki peringkat empat terbesar di dunia. China memiliki cadangan batu bara terbukti setara dengan 34,7 kali konsumsi tahunan. "Artinya, batu bara di China hanya cukup sekitar 35 tahun. Jadi wajar jika China gencar impor batu bara dari Indonesia," kata dia.
Deni mengungkapkan jumlah pembangkit listrik batu bara di China terbanyak di dunia, mencapai 1.110 pembangkit disusul India dengan 285 pembangkit. Sementara, cadangan batu bara Indonesia mencapai 24.910 juta ton. Indonesia menduduki peringkat 11 di dunia menyumbang 2% dari total cadangan batu bara dunia yang diperkirakan mencapai 1.139.471 juta ton.
"Indonesia memiliki cadangan terbukti setara dengan 242,7 kali konsumsi tahunan. Artinya, batu bara bisa untuk 243 tahun di Indonesia. Pada tingkat konsumsi saat ini, dan tidak termasuk cadangan yang belum terbukti," jelasnya.
Dia menyarankan agar Pemerintah Indonesia lebih cermat mengekspor batu bara ke China. Pasalnya dengan ekspor tersebut, Indonesia turut menyumbang emisi global. "Diperlukan upaya khusus agar usaha batu bara di Indonesia bersifat going concern. Perlu hati-hati dengan permintaan dari China," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda