Dorong Ritel Modern dan UMKM Melantai di Bursa, Aprindo Beberkan Manfaatnya
Jum'at, 03 Maret 2023 - 19:22 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Modern Indonesia (Aprindo) mendorong para peritel nasional maupun lokal serta Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas dengan melantai di bursa saham.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) , I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI akan konsisten melakukan sosialisasi tentang “go public”, khususnya melihat potensi yang terbuka lebar bagi perusahaan ritel modern anggota Aprindo dan UMKM binaan peritel untuk mendapat akses pendanaan jangka panjang pasca pandemi Covid-19
"Agar sektor ritel dan UMKM binaan peritel dapat cepat recovery dan berkembang dengan signifikan dalam peningkatan produktivitas dan kapasitas yang tentunya akan berdampak dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui konsumsi rumah tangga domestik, bertumbuh 2,6% pada tahun 2022," paparnya dalam keterangan pers, Jumat (3/3/2023).
Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey mengungkapkan, sekitar 300 korporasi ritel modern anggota Aprindo dengan jaringan 48.000 gerai ritel di seluruh wilayah Indonesia, tercatat baru sekitar 3,4% atau 28 emiten korporasi ritel dari total jumlah 864 emiten korporasi berbagai sektor usaha yang tercatat pada papan akselerasi hingga papan utama di BEI per awal Maret 2023.
"Padahal pasca pandemi ini menjadi kesempatan bagi peritel dan sektor penunjang, antara lain pemasok/supplier dari pabrikan maupun UMKM untuk speed recovery melalui berbagai strategi bisnis,” ucapnya.
Dia menambahkan, strategi bisnis tersebut perlu diikuti dengan dukungan ‘angin segar’ di sisi permodalan dari para investor dalam dan luar negeri guna mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang dan keunggulan kompetitif melalui IPO di lantai bursa. Ke depan, pihaknya akan melakukan literasi dan sosialisasi ‘go public’ secara berkesinambungan dan terprogram di tahun 2023.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) , I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI akan konsisten melakukan sosialisasi tentang “go public”, khususnya melihat potensi yang terbuka lebar bagi perusahaan ritel modern anggota Aprindo dan UMKM binaan peritel untuk mendapat akses pendanaan jangka panjang pasca pandemi Covid-19
"Agar sektor ritel dan UMKM binaan peritel dapat cepat recovery dan berkembang dengan signifikan dalam peningkatan produktivitas dan kapasitas yang tentunya akan berdampak dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui konsumsi rumah tangga domestik, bertumbuh 2,6% pada tahun 2022," paparnya dalam keterangan pers, Jumat (3/3/2023).
Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey mengungkapkan, sekitar 300 korporasi ritel modern anggota Aprindo dengan jaringan 48.000 gerai ritel di seluruh wilayah Indonesia, tercatat baru sekitar 3,4% atau 28 emiten korporasi ritel dari total jumlah 864 emiten korporasi berbagai sektor usaha yang tercatat pada papan akselerasi hingga papan utama di BEI per awal Maret 2023.
"Padahal pasca pandemi ini menjadi kesempatan bagi peritel dan sektor penunjang, antara lain pemasok/supplier dari pabrikan maupun UMKM untuk speed recovery melalui berbagai strategi bisnis,” ucapnya.
Baca Juga
Dia menambahkan, strategi bisnis tersebut perlu diikuti dengan dukungan ‘angin segar’ di sisi permodalan dari para investor dalam dan luar negeri guna mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang dan keunggulan kompetitif melalui IPO di lantai bursa. Ke depan, pihaknya akan melakukan literasi dan sosialisasi ‘go public’ secara berkesinambungan dan terprogram di tahun 2023.
(ind)
tulis komentar anda