Bos BI Umbar Langkah-Langkah Pulihkan Ekonomi Nasional
Jum'at, 17 Juli 2020 - 14:29 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia telah melemahkan sendi-sendi perekonomian nasional. Banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), daya beli menurun, dan UMKM babak belur.
Menyikapi dampak pandemi itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, ada lima langkah penting agar pemerintah bisa segera mengatasi dampak pandemi terhadap perekonomian. Khususnya, dunia usaha dan sektor keuangan.
"Pertama, bahwa dalam konteks ini protokol Covid-19 harus betul-betul kita taati. Kenormalan baru itu bukan kembali kepada normal yang lama, tapi adalah gaya hidup baru dan pendekatan baru," kata Perry di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Langkah kedua, penyerapan anggaran sebagai salah satu aspek yang sangat penting di tengah terbatasnya aktivitas ekonomi. Perry menegaskan bahwa realisasi dan efektifitas penyerapan anggaran memang sangat diperlukan.
Ketiga, lanjut Perry, adalah mulai membuka sektor-sektor produktif, namun harus dengan dengan gaya hidup baru (new normal) dan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat. ( Baca juga:Eks Petinggi BI Wanti-Wanti, Jangan Terlena dengan Data Perbankan yang Tersaji )
"Apalagi Presiden Jokowi juga telah menggariskan bahwa sembilan sektor akan segera dibuka, termasuk sektor pariwisata," ujar Perry.
Keempat, adalah restrukturisasi kredit bagi dunia usaha oleh pihak perbankan. Perry mengaku memiliki data dan laporan sejak Maret-Juni 2020 yang menunjukkan banyak bank yang sudah betul-betul bekerja keras demi melakukan restrukturisasi kredit tersebut.
"Bank-bank itu juga harus siap untuk mulai mendanai kembali kredit-kredit yang baru setelah upaya restrukturisasi," kata Perry.
Langkah terakhir adalah digitalisasi sektor ekonomi, khususnya para UMKM, agar bisa semakin berkembang dan menjadi salah satu penopang bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Yakni soal mendigitalkan UMKM kita, sehingga bisa menjadi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang minatnya juga sangat besar," tandasnya.
Menyikapi dampak pandemi itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, ada lima langkah penting agar pemerintah bisa segera mengatasi dampak pandemi terhadap perekonomian. Khususnya, dunia usaha dan sektor keuangan.
"Pertama, bahwa dalam konteks ini protokol Covid-19 harus betul-betul kita taati. Kenormalan baru itu bukan kembali kepada normal yang lama, tapi adalah gaya hidup baru dan pendekatan baru," kata Perry di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Langkah kedua, penyerapan anggaran sebagai salah satu aspek yang sangat penting di tengah terbatasnya aktivitas ekonomi. Perry menegaskan bahwa realisasi dan efektifitas penyerapan anggaran memang sangat diperlukan.
Ketiga, lanjut Perry, adalah mulai membuka sektor-sektor produktif, namun harus dengan dengan gaya hidup baru (new normal) dan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat. ( Baca juga:Eks Petinggi BI Wanti-Wanti, Jangan Terlena dengan Data Perbankan yang Tersaji )
"Apalagi Presiden Jokowi juga telah menggariskan bahwa sembilan sektor akan segera dibuka, termasuk sektor pariwisata," ujar Perry.
Keempat, adalah restrukturisasi kredit bagi dunia usaha oleh pihak perbankan. Perry mengaku memiliki data dan laporan sejak Maret-Juni 2020 yang menunjukkan banyak bank yang sudah betul-betul bekerja keras demi melakukan restrukturisasi kredit tersebut.
"Bank-bank itu juga harus siap untuk mulai mendanai kembali kredit-kredit yang baru setelah upaya restrukturisasi," kata Perry.
Langkah terakhir adalah digitalisasi sektor ekonomi, khususnya para UMKM, agar bisa semakin berkembang dan menjadi salah satu penopang bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Yakni soal mendigitalkan UMKM kita, sehingga bisa menjadi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang minatnya juga sangat besar," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda