Belanja Online Makin Diminati, Transaksi Harian E-Commerce Melonjak 26%
Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:41 WIB
JAKARTA - Kemudahan belanja online selama pandemi membuat e-commerce semakin populer menjadi pilihan berbelanja masyarakat. Metode pembayaran yang dapat diakses secara cepat, aman, dan nyaman untuk berbelanja secara online lantas menjadi semakin penting. Lebih lanjut, platform kredit digital juga semakin menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan sebagai metode pembayaran di e-commerce. Hal tersebut didukung oleh pembayaran fleksibel secara berkala yang ditawarkan dibandingkan metode pembayaran lainnya.
Salah satu platform kredit digital yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, Kredivo, menjelaskan bahwa inovasi dan kemudahan yang ditawarkan menjadi kunci dalam penetrasi kredit digital sebagai metode pembayaran terdepan di e-commerce, terutama selama masa pandemi ini.
Hal tersebut juga mendorong tingkat kepercayaan konsumen pada industri e-commerce, dimana transaksi harian di e-commerce dilaporkan melonjak sebanyak 26% selama pandemi. "Selain itu, data internal Kredivo juga mencatat peningkatan cukup stabil terhadap jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce hingga 42% selama masa pandemi (periode Februari hingga Juni 2020) dibandingkan jumlah pengguna aktif Kredivo di akhir bulan Januari 2020," kata General Manager Kredivo Lily Suriani di Jakarta Jumat, (17/7/2020).
Menurut dia penetrasi kredit yang masih tergolong rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce. Oleh karena itu, Kredivo telah bermitra dengan hampir semua merchant, termasuk berbagai e-commerce dan marketplace terkemuka di Indonesia, untuk memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala yang praktis dan aman. "Kemudahan, keamanan, serta fleksibilitas yang kami tawarkan, semakin mendorong pemanfaatan kredit digital di e-commerce dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bertransaksi secara digital, terutama di tengah masa sulit saat ini," ungkapnya.
Hal ini sejalan dengan laporan Konsultan Global McKinsey yang menunjukkan terjadinya peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26% di Indonesia selama bulan Juni 2020, sementara itu metode pembayaran lainnya seperti cash dan penggunaan kartu debit/ kredit mengalami penurunan. "Hal tersebut salah satunya karena berkurangnya risiko belanja tatap muka dan penggunaan uang tunai saat bertransaksi," kata dia.
Disamping itu, kredivo juga menerapkan teknologi verifikasi data dan pendeteksi penipuan melalui sistem manajemen risiko industri yang mampu mencapai metrik risiko setaraf bank. Berbagai inovasi ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan industri e-commerce yang diproyeksikan terus tumbuh meski berada di tengah masa pandemi ini.
Selain itu, memahami perilaku konsumen, baik sebelum maupun sesudah pandemi, juga menjadi sangat penting untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi tepat yang menjawab kebutuhan serta pain points konsumen. Di sisi lain, berbagai kemudahan yang dihadirkan dari transaksi secara digital juga terus menuntut masyarakat untuk dapat mengatur keuangan dengan lebih cermat."Memahami perilaku konsumen bukan hanya menjadi kunci untuk terus berinovasi, namun juga menjadi pedoman dalam melakukan edukasi guna mewujudkan masyarakat digital yang cerdas," katanya.
Selain itu, prinsip responsible lending juga senantiasa perseroan terapkan agar membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce. Didukung oleh pondasi yang kuat, bisnis kami terus berjalan normal dengan kinerja yang cenderung stabil dan siap untuk terus mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
Salah satu platform kredit digital yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, Kredivo, menjelaskan bahwa inovasi dan kemudahan yang ditawarkan menjadi kunci dalam penetrasi kredit digital sebagai metode pembayaran terdepan di e-commerce, terutama selama masa pandemi ini.
Hal tersebut juga mendorong tingkat kepercayaan konsumen pada industri e-commerce, dimana transaksi harian di e-commerce dilaporkan melonjak sebanyak 26% selama pandemi. "Selain itu, data internal Kredivo juga mencatat peningkatan cukup stabil terhadap jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce hingga 42% selama masa pandemi (periode Februari hingga Juni 2020) dibandingkan jumlah pengguna aktif Kredivo di akhir bulan Januari 2020," kata General Manager Kredivo Lily Suriani di Jakarta Jumat, (17/7/2020).
Menurut dia penetrasi kredit yang masih tergolong rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce. Oleh karena itu, Kredivo telah bermitra dengan hampir semua merchant, termasuk berbagai e-commerce dan marketplace terkemuka di Indonesia, untuk memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala yang praktis dan aman. "Kemudahan, keamanan, serta fleksibilitas yang kami tawarkan, semakin mendorong pemanfaatan kredit digital di e-commerce dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bertransaksi secara digital, terutama di tengah masa sulit saat ini," ungkapnya.
Hal ini sejalan dengan laporan Konsultan Global McKinsey yang menunjukkan terjadinya peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26% di Indonesia selama bulan Juni 2020, sementara itu metode pembayaran lainnya seperti cash dan penggunaan kartu debit/ kredit mengalami penurunan. "Hal tersebut salah satunya karena berkurangnya risiko belanja tatap muka dan penggunaan uang tunai saat bertransaksi," kata dia.
Disamping itu, kredivo juga menerapkan teknologi verifikasi data dan pendeteksi penipuan melalui sistem manajemen risiko industri yang mampu mencapai metrik risiko setaraf bank. Berbagai inovasi ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan industri e-commerce yang diproyeksikan terus tumbuh meski berada di tengah masa pandemi ini.
Selain itu, memahami perilaku konsumen, baik sebelum maupun sesudah pandemi, juga menjadi sangat penting untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi tepat yang menjawab kebutuhan serta pain points konsumen. Di sisi lain, berbagai kemudahan yang dihadirkan dari transaksi secara digital juga terus menuntut masyarakat untuk dapat mengatur keuangan dengan lebih cermat."Memahami perilaku konsumen bukan hanya menjadi kunci untuk terus berinovasi, namun juga menjadi pedoman dalam melakukan edukasi guna mewujudkan masyarakat digital yang cerdas," katanya.
Selain itu, prinsip responsible lending juga senantiasa perseroan terapkan agar membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce. Didukung oleh pondasi yang kuat, bisnis kami terus berjalan normal dengan kinerja yang cenderung stabil dan siap untuk terus mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda