Rasio Likuiditas Capai 219%, Bank BNI Aman Hadapi Guncangan
Minggu, 19 Maret 2023 - 12:47 WIB
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mampu mengelola likuiditas dengan baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil. Hal tersebut tercermin dari Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang mencapai 219% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) yang berada di posisi 124,2% pada Desember 2022 jauh di atas ketentuan regulator sebesar 100%.
"Profil likuiditas kami sangat baik, jauh di atas persyaratan regulator," ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, dikutip melalui pernyataannya, Minggu (17/3/2023).
Menurut dia BNI juga mampu menjaga keuangan bank dalam kondisi likuid untuk memenuhi berbagai kebutuhan dana nasabah. Dia mengungkapkan angka-angka tersebut menunjukkan ketahanan BNI terhadap guncangan yang mungkin terjadi.
Okki menjelaskan, sebagian besar pendanaan BNI terdiri dari pendanaan yang stabil yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK), dan hanya kurang dari 10% yang berasal dari pendanaan wholesale seperti obligasi yang diterbitkan, pinjaman, dan deposito dari bank lain.
"Kepercayaan deposan terhadap BNI juga terjaga dengan pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat, sehingga CASA ratio kami saat ini ada di kisaran 73%," tambahnya.
Selain itu, lanjut Okki, risiko tekanan pada aset juga sangat kecil karena hanya sebagian kecil dari aset produktif BNI yang merupakan surat berharga non-pemerintah. Dari total portofolio bond yang dimiliki BNI saat ini, 95% merupakan obligasi pemerintah yang berisiko rendah dengan rata-rata tenor kurang lebih 3 tahun. "Kami akan terus menerapkan asas prudensial dalam operasional dan bisnis, sehingga dapat terhindar dari risiko-risiko berat di pasar global," kata dia.
Dari sisi permodalan, tambah Okki, Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BNI saat ini di atas 20% (21,25% di Februari 2023), jauh di atas ketentuan regulator dan jauh lebih baik dibandingkan dengan bank-bank global lainnya. "LDR BNI dalam keadaan baik dan dikelola dengan hati-hati. Kami percaya bahwa model bisnis BNI sangat kuat," kata dia.
"Profil likuiditas kami sangat baik, jauh di atas persyaratan regulator," ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, dikutip melalui pernyataannya, Minggu (17/3/2023).
Menurut dia BNI juga mampu menjaga keuangan bank dalam kondisi likuid untuk memenuhi berbagai kebutuhan dana nasabah. Dia mengungkapkan angka-angka tersebut menunjukkan ketahanan BNI terhadap guncangan yang mungkin terjadi.
Okki menjelaskan, sebagian besar pendanaan BNI terdiri dari pendanaan yang stabil yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK), dan hanya kurang dari 10% yang berasal dari pendanaan wholesale seperti obligasi yang diterbitkan, pinjaman, dan deposito dari bank lain.
"Kepercayaan deposan terhadap BNI juga terjaga dengan pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat, sehingga CASA ratio kami saat ini ada di kisaran 73%," tambahnya.
Selain itu, lanjut Okki, risiko tekanan pada aset juga sangat kecil karena hanya sebagian kecil dari aset produktif BNI yang merupakan surat berharga non-pemerintah. Dari total portofolio bond yang dimiliki BNI saat ini, 95% merupakan obligasi pemerintah yang berisiko rendah dengan rata-rata tenor kurang lebih 3 tahun. "Kami akan terus menerapkan asas prudensial dalam operasional dan bisnis, sehingga dapat terhindar dari risiko-risiko berat di pasar global," kata dia.
Dari sisi permodalan, tambah Okki, Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BNI saat ini di atas 20% (21,25% di Februari 2023), jauh di atas ketentuan regulator dan jauh lebih baik dibandingkan dengan bank-bank global lainnya. "LDR BNI dalam keadaan baik dan dikelola dengan hati-hati. Kami percaya bahwa model bisnis BNI sangat kuat," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda