Perjalanan Rusia Bangkit dari Keruntuhan Ekonomi Era Soviet, Kini Menegaskan Konsistensi

Kamis, 23 Maret 2023 - 09:54 WIB
1853-57 - Rusia mengalami kemunduran dalam upaya merebut wilayah dari Kekaisaran Ottoman melalui kekalahannya dalam Perang Krimea.

1904-05 - Ekspansi Rusia di Manchuria mengarah pada perang dengan Jepang - dan revolusi 1905, yang memaksa Tsar Nicholas II untuk memberikan konstitusi dan membentuk parlemen, Duma.

1914 - Persaingan Rusia-Austria di Balkan berkontribusi pada pecahnya Perang Dunia Pertama, di mana Rusia berperang bersama Inggris dan Prancis.

1917 - Nicholas II turun tahta. Kaum revolusioner Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin menggulingkan pemerintahan sementara dan mengambil alih kekuasaan.

1918-22 - Perang saudara antara Tentara Merah dan Rusia Putih anti-komunis.

1922 - Bolshevik menata kembali sisa-sisa Kekaisaran Rusia sebagai Uni Republik Sosialis Soviet.

1945 - Kemenangan Sekutu atas Nazi Jerman diikuti dengan pembentukan hegemoni Soviet yang cepat di Eropa Tengah dan Timur hingga Balkan. Akhir perang melihat dimulainya dekade persaingan Perang Dingin dengan Barat.

1953 - Kematian diktator Joseph Stalin mengantarkan pemerintahan menjadi kurang represif di dalam negeri, meskipun dominasi politik Partai Komunis ditegakkan dengan kuat.

1991 - Rusia merdeka ketika Uni Soviet runtuh dan bersama dengan Ukraina serta Belarus, membentuk Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, yang akhirnya bergabung dengan sebagian besar bekas republik Soviet.

2000 - Perdana Menteri Vladimir Putin mengambil alih sebagai presiden atas pengunduran diri Boris Yeltsin, memulai orientasi ulang Rusia yang mantap dari demokrasi dan kerja sama dengan Barat menuju politik yang lebih nasionalis dan otoriter.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More