Kecemasan terhadap Perbankan Belum Berlalu, Wall Street Dibuka Jatuh

Jum'at, 24 Maret 2023 - 22:50 WIB
Wall Street dibuka jatuh dihantui kecemasan terhadap sektor perbankan. Foto/Dok
JAKARTA - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Jumat (24/3/2023). Analis menilai sentimen kekhawatiran sektor perbankan masih belum sepenuhnya dapat dihindari, meskipun ada jaminan dari pejabat setempat.



Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,49% di 31.947,07; S&P 500 (SPX) melemah 0,41% di 3.932,37; dan Nasdaq Composite (IXIC) koreksi 0,28% menjadi 11.753,94.

Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Activision Blizzard menguat 5,84% di USD84,33, Intuitive Surgical tumbuh 3,31% di USD252,57, dan Generac naik 2,68% di USD109,98. Sedangkan top losers ditempati Incyte merosot 5,02% di USD68,63, Morgan Stanley turun 3,79% di USD82,59, dan Paramount Global B melemah 3,62% di USD19,99.



Sembilan dari 11 sektor utama di S&P500 berada di zona merah, dipimpin sektor keuangan dengan penurunan terbesar.

Menteri Keuangan AS Jane Yellen pada Kamis sore (23/3/2023) mengatakan pemerintah akan mengambil sejumlah langkah untuk menjamin simpanan warga AS di sejumlah lembaga keuangan yang sedang bermasalah.

Analis menilai jaminan Yellen tak serta-merta meredakan kegelisahan di kalangan investor, terlebih masalah ini menyangkut likuiditas sektor perbankan yang dapat mendorong ekonomi negeri Paman Sam masuk dalam jurang resesi.

"Tentu saja regulator dan bank sentral mencoba untuk mengatasi kekhawatiran, tapi saya tidak begitu yakin bahwa ada stabilitas penuh di sana," kata Direktur Investasi Guidestone Capital Management, Brandon Pizzurro.

Melihat data, indeks perbankan S&P 500 (SPXBK) dan indeks perbankan regional KBW (KRX) terpantau bergerak mencapai level terendah sejak akhir 2020 di sesi sebelumnya. Masing-masing turun 1,6% dan 1,2%, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (24/3/2023).



Pelaku pasar kini melihat ada potensi jeda untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan Mei 2023, setelah sebelumnya muncul ekspektasi The Fed akan kembali mengerek 25 bps. Optimisme ini muncul setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengisyaratkan langkah hati-hatinya terhadap kebijakan moneter di tengah krisis perbankan global.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More