Womanpreneur Nathania Astria: Bangun Bisnis Travel dari Nol dan Bertahan di Era Pandemi
Sabtu, 25 Maret 2023 - 00:21 WIB
Di luar dugaan, respon permintaan trip anti-mainstream cukup bagus sehingga muncullah ide-ide untuk merambah menjadi peluang bisnis trip anti-mainstream dan mulai mendirikan Backpacker Korea.
Backpacker Korea yang memiliki visi dalam ‘Membantu para traveller merasakan pengalaman yang Next Level’, karena berbeda dengan trip pada umumnya, trip yang disusun menyasar destinasi yang bukan sejuta umat, kulinernya pun benar-benar kuliner hidden gems khas Korea yang tidak banyak turis tahu. Setelah 6 tahun Backpacker Korea membesar dan semakin banyak customer loyal, pada 2020 bisnis mengalami tantangan yang cukup besar akibat pandemi.
(Baca juga:Mengenal Hwacheon Sancheoneo Ice Festival, Wisata Musim Dingin di Korea Selatan)
Pandemi Covid-19 telah berdampak ke semua sektor, termasuk pariwisata. Bisnis tour dan travel di tengah masa pandemi Covid-19 tentu bukan hal yang mudah. Ada begitu banyak tantangan menghampiri.
Masa pandemi semua penerbangan dibatasi hingga dihentikan sementara. Ditambah negara Korea tutup border dan semua perjalanan ke Korea harus terhenti selama 2 tahun 3 bulan. Begitu pun juga dengan Backpacker Korea yang sempat menutup kantor untuk mengurangi biaya operasional dan kebijakan manajemen kas pun harus dirombak untuk mempertahankan bisnis agar tetap survive.
Dalam membangun bisnis pastinya harus memahami bidang usaha yang dijalankan dan harus bertahan di segala kondisi, Nathania Astria selaku Founder Backpacker Korea mengatakan “Pandemi Covid 19 membuat bisnis di bidang pariwisata menurun,” katanya.
(Baca juga:Tempat Wisata di Seoul yang Sering Jadi Lokasi Syuting Drama Korea)
Tapi Nia pantang menyerah. Agar tetap bertahan, dia mengubah strategi bisnis selama masa pandemi. Nia mengubah cara pemasaran dan mencari peluang bisnis lain selama pandemi dengan berbekal pengalaman mengkurasi kuliner hidden gems Korea, dengan menjual makanan & masakan Korea demi membayar gaji pegawai dan biaya operasional lainnya selama masa pandemi.
Tidak terduga 2 tahun lebih masa sulit, perlahan mulai berlalu, pertengahan 2022 muncul kabar baik Korea sudah mulai kembali membuka border. “Permintaan trip Korea kembali membeludak, banyak customer lama dan baru memercayakan perjalanan travel Korea kepada Backpacker Korea baik Group Private maupun Group Series (Open Trip)” ujar Nia.
Menurut Nia, kepercayaan customer adalah hal penting. “Dalam menjalani bisnis ini, sebisa mungkin kami berusaha untuk tidak mengecewakan customer dan selalu maksimal dalam melayani,” katanya.
Backpacker Korea yang memiliki visi dalam ‘Membantu para traveller merasakan pengalaman yang Next Level’, karena berbeda dengan trip pada umumnya, trip yang disusun menyasar destinasi yang bukan sejuta umat, kulinernya pun benar-benar kuliner hidden gems khas Korea yang tidak banyak turis tahu. Setelah 6 tahun Backpacker Korea membesar dan semakin banyak customer loyal, pada 2020 bisnis mengalami tantangan yang cukup besar akibat pandemi.
(Baca juga:Mengenal Hwacheon Sancheoneo Ice Festival, Wisata Musim Dingin di Korea Selatan)
Pandemi Covid-19 telah berdampak ke semua sektor, termasuk pariwisata. Bisnis tour dan travel di tengah masa pandemi Covid-19 tentu bukan hal yang mudah. Ada begitu banyak tantangan menghampiri.
Masa pandemi semua penerbangan dibatasi hingga dihentikan sementara. Ditambah negara Korea tutup border dan semua perjalanan ke Korea harus terhenti selama 2 tahun 3 bulan. Begitu pun juga dengan Backpacker Korea yang sempat menutup kantor untuk mengurangi biaya operasional dan kebijakan manajemen kas pun harus dirombak untuk mempertahankan bisnis agar tetap survive.
Dalam membangun bisnis pastinya harus memahami bidang usaha yang dijalankan dan harus bertahan di segala kondisi, Nathania Astria selaku Founder Backpacker Korea mengatakan “Pandemi Covid 19 membuat bisnis di bidang pariwisata menurun,” katanya.
(Baca juga:Tempat Wisata di Seoul yang Sering Jadi Lokasi Syuting Drama Korea)
Tapi Nia pantang menyerah. Agar tetap bertahan, dia mengubah strategi bisnis selama masa pandemi. Nia mengubah cara pemasaran dan mencari peluang bisnis lain selama pandemi dengan berbekal pengalaman mengkurasi kuliner hidden gems Korea, dengan menjual makanan & masakan Korea demi membayar gaji pegawai dan biaya operasional lainnya selama masa pandemi.
Tidak terduga 2 tahun lebih masa sulit, perlahan mulai berlalu, pertengahan 2022 muncul kabar baik Korea sudah mulai kembali membuka border. “Permintaan trip Korea kembali membeludak, banyak customer lama dan baru memercayakan perjalanan travel Korea kepada Backpacker Korea baik Group Private maupun Group Series (Open Trip)” ujar Nia.
Menurut Nia, kepercayaan customer adalah hal penting. “Dalam menjalani bisnis ini, sebisa mungkin kami berusaha untuk tidak mengecewakan customer dan selalu maksimal dalam melayani,” katanya.
tulis komentar anda