Optimalkan Kinerja, SILO Terapkan Empat Pilar Strategis
Kamis, 30 Maret 2023 - 13:56 WIB
JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT LippoKarawaci Tbk. (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, memiliki empat pilar strategi utama untukmeningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya adalah pertumbuhan inti, yakni fokus pada bisnismelalui kemitraan, operasional efisiensi dan efektifitas, serta mengembangkan inovasi dan aksespasien.
Adapun pilar yang kedua adalah program klinis, yaitu mengembangkan klinik perawatan yanglengkap dan holistik untuk pengobatan pasien. Sementara itu, pilar yang ketiga adalah perluasanjaringan, yakni memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumahsakit baru. Sedangkan pilar keempat, kesehatan digital, bermakna SILO aktif mengembangkanplatform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien.
(Baca juga:Pendapatan Naik 18%, Kinerja Siloam Menguat)
Pada tahap berikutnya, empat pilar strategi pertumbuhan tersebut mendorong terbentuknyainisiatif pertumbuhan pendapatan dan inisiatif manajemen biaya. Dalam inisiatif pertumbuhanpendapatan, SILO menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.
Sepertidiketahui, SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang terdiri dari 15 rumah sakit dikawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam.
(Baca juga:Pertumbuhan Kinerja Siloam Turut Genjot Pendapatan LPKR)
Di samping itu, untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualandan proses dalam pelayanan pasien. Per kuartal III/2022, Siloam Digital Channels berkontribusimelayani 18% dari keseluruhan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Siloam.
SILO jugaberkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan sertamemaksimalkan pemanfaatan dan meningkatkan pengembalian investasi peralatan danmengoptimalkan penggunaan ruang di rumah sakit.
Sedangkan dalam inisiatif manajemen biaya,SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi efektifitas pengeluaran operasional (opex)dan merampingkan proses peninjauan dan persetujuan investasi capex, serta meningkatkanpengelolaan dan perencanaan kebutuhan inventaris.
Adapun pilar yang kedua adalah program klinis, yaitu mengembangkan klinik perawatan yanglengkap dan holistik untuk pengobatan pasien. Sementara itu, pilar yang ketiga adalah perluasanjaringan, yakni memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumahsakit baru. Sedangkan pilar keempat, kesehatan digital, bermakna SILO aktif mengembangkanplatform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien.
(Baca juga:Pendapatan Naik 18%, Kinerja Siloam Menguat)
Pada tahap berikutnya, empat pilar strategi pertumbuhan tersebut mendorong terbentuknyainisiatif pertumbuhan pendapatan dan inisiatif manajemen biaya. Dalam inisiatif pertumbuhanpendapatan, SILO menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.
Sepertidiketahui, SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang terdiri dari 15 rumah sakit dikawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam.
(Baca juga:Pertumbuhan Kinerja Siloam Turut Genjot Pendapatan LPKR)
Di samping itu, untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualandan proses dalam pelayanan pasien. Per kuartal III/2022, Siloam Digital Channels berkontribusimelayani 18% dari keseluruhan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Siloam.
SILO jugaberkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan sertamemaksimalkan pemanfaatan dan meningkatkan pengembalian investasi peralatan danmengoptimalkan penggunaan ruang di rumah sakit.
Sedangkan dalam inisiatif manajemen biaya,SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi efektifitas pengeluaran operasional (opex)dan merampingkan proses peninjauan dan persetujuan investasi capex, serta meningkatkanpengelolaan dan perencanaan kebutuhan inventaris.
tulis komentar anda