12 Tahun Rafael Alun Diduga Terima Gratifikasi, Begini Pengakuan Jubir Kemenkeu Yustinus

Jum'at, 31 Maret 2023 - 21:57 WIB
Soal penetapan status tersangka terhadap Rafael Alun Trisambodo (RAT) oleh KPK terkait dugaan gratifikasi, Juru Bicara Kemenkeu, Yustinus Prastowo angkat bicara. Foto/Dok
JAKARTA - Soal penetapan status tersangka terhadap Rafael Alun Trisambodo (RAT) oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) usai diduga terima gratifikasi, Juru Bicara Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ), Yustinus Prastowo angkat bicara. Menurut Yustinus, pihaknya menghormati proses hukum yang berlaku dan siap untuk memberikan data-data tambahan apabila dibutuhkan.

"Pada prinsipnya kita sama-sama melakukan penegakan aturan. Kami di jalur administrasi, KPK di jalur hukum," ujar Prastowo di kantornya, Jumat (31/3/2023).



Sambung Prastowo menjelaskan, saat ini Kemenkeu telah menyediakan Whistleblowing System (WiSe) sebagai platform pengaduan apabila ada pegawai yang menerima tawaran gratifikasi. Hal tersebut merupakan upaya pencegahan terjadinya kasus korupsi.



"Ada ketentuannya gratifikasi dalam jumlah tertentu itu wajib dilaporkan. (RAT) nanti kami cek, tapi sejauh ini kami belum melihat ada pelaporan itu," kata Prastowo.



Sebelumnya KPK menduga bahwa RAT telah menerima gratifikasi sejak tahun 2011 - 2023. Gratifikasi tersebut diduga berkaitan dengan pemeriksaan pajak, yang mana jabatan terakhir RAT sebagai pejabat eselon III di Direktorat Jendral Pajak ( Ditjen Pajak ) Kemenkeu.

Sementara itu, soal dugaan gratifikasi yang diterima Rafael Alun Trisambodo sejak 2011-2023, Prastowo menjelaskan, ada sistem pelaporan yang bisa dilakukan oleh penerima atau pemberi gratifikasi.

"Tentu saja kami menghormati proses hukum yang dilakukan KPK, itu adalah kewenangan aparat penegak hukum (APH) yang sepenuhnya independen," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More