Produk Penghemat BBM Diyakini Bisa Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia
Minggu, 19 Juli 2020 - 21:00 WIB
JAKARTA - Krisis ekonomi yang melanda Indonesia harus dipulihkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan menghadirkan produk hemat bahan bakar minyak (BBM) . Dengan melakukan penghematan BBM akan membuat daya beli masyarakat meningkat, mengurangi impor BBM dan memangkas biaya logistik.
Founder produk penghemat BBM Biofk Yolhan Wijaya mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini dirinya bersama CV Fun Sinar Jaya Mandiri meluncurkan produk penghemat BBM yang diberi nama Biofk. Produk ini diyakini bisa menghemat penggunaan BBM sekitar 50-80%.
"Produk ini akan membantu ekonomi Indonesia keluar dari resesi khususnya menekan pengeluaran konsumsi bahan bakar," ujar Yolhan dalam peresmian Kantor Distributor Biofk Jakarta, di Jakarta, Minggu (19/7/2020).
(Baca Juga: Menperin Dorong Pengembangan Green Diesel Tekan Impor BBM)
Yolhan mengatakan, selama ini kebutuhan BBM di Indonesia sangat besar sekali sehingga perlu melakukan impor. Bahkan angka impornya mencapai 40% dari total kebutuhan BBM nasional.
Menurut dia, tingginya angka impor BBM ini yang sering membuat Indonesia terus mengalami defisit neraca perdagangan. Maka dengan kehadiran Biofk yang dapat menghemat konsumsi BBM sekitar 50% hingga 80% bisa menjadi solusi menekan defisit. "Nah kalau penghematannya bisa 50%, maka ada surplus sekitar 10% yang bisa dimanfaatkan untuk ekspor ke luar negeri," katanya.
Sementara manfaat bagi pengguna Biofk, lanjut Yolhan, yakni pengeluaran atau dana pembelian BBM akan lebih efisien. Sehingga dana dari efisiensi BBM ini bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti pengeluaran pendidikan ataupun membantu iuran kendaraan bermotor. "Bahkan ongkos logistik akan berkurang sehingga harga barang bisa lebih murah dan dapat menekan inflasi," tegasnya.
Yolhan menuturkan, Biofk telah digunakan oleh supir truk kontainer hasilnya biasanya mereka harus mengeluarkan dana untuk pembelian BBM sekitar Rp3 juta dari Jawa Tengah sampai ke daerah Sumatera. Maka dengan Biofk ini supir bisa menghemat Rp1,5 juta. "Tentu ini angka yang tidak kecil bagi supir truk. Begitu juga dengan nelayan yang biaya BBM nya cukup besar kalau mau melaut. Ini bisa jadi solusi," katanya.
(Baca Juga: Ajib, Jika 5 Kilang Pertamina Beres Indonesia Jadi Eksportir BBM)
Dia memaparkan Biofk telah mendapatkan izin dan lulus uji dari laboratorium Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM) Cepu, Blora, JawaTengah. Biofk juga telah banyak diuji pada ribuan kendaraan dan hasilnya bisa menghemat konsumsi BBM 50%-80%. Selain hemat BBM, Biofk juga membuat mesin lebih dingin dan membersihkan kotoran atau kerak yang ada di mesin.
Saat ini Yolhan mengungkapkan, Biofk telah tersebar di seluruh Indonesia dengan memiliki empat distributor utama yakni di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Sedangkan jumlah reseller juga telah mencapai ratusan orang. "Ini tentu juga menjadi jalan keluar bagi mereka yang terkena PHK. Jadi Biofk selain membantu ekonomi negara juga bisa mengurangi pengangguran," katanya.
Founder produk penghemat BBM Biofk Yolhan Wijaya mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini dirinya bersama CV Fun Sinar Jaya Mandiri meluncurkan produk penghemat BBM yang diberi nama Biofk. Produk ini diyakini bisa menghemat penggunaan BBM sekitar 50-80%.
"Produk ini akan membantu ekonomi Indonesia keluar dari resesi khususnya menekan pengeluaran konsumsi bahan bakar," ujar Yolhan dalam peresmian Kantor Distributor Biofk Jakarta, di Jakarta, Minggu (19/7/2020).
(Baca Juga: Menperin Dorong Pengembangan Green Diesel Tekan Impor BBM)
Yolhan mengatakan, selama ini kebutuhan BBM di Indonesia sangat besar sekali sehingga perlu melakukan impor. Bahkan angka impornya mencapai 40% dari total kebutuhan BBM nasional.
Menurut dia, tingginya angka impor BBM ini yang sering membuat Indonesia terus mengalami defisit neraca perdagangan. Maka dengan kehadiran Biofk yang dapat menghemat konsumsi BBM sekitar 50% hingga 80% bisa menjadi solusi menekan defisit. "Nah kalau penghematannya bisa 50%, maka ada surplus sekitar 10% yang bisa dimanfaatkan untuk ekspor ke luar negeri," katanya.
Sementara manfaat bagi pengguna Biofk, lanjut Yolhan, yakni pengeluaran atau dana pembelian BBM akan lebih efisien. Sehingga dana dari efisiensi BBM ini bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti pengeluaran pendidikan ataupun membantu iuran kendaraan bermotor. "Bahkan ongkos logistik akan berkurang sehingga harga barang bisa lebih murah dan dapat menekan inflasi," tegasnya.
Yolhan menuturkan, Biofk telah digunakan oleh supir truk kontainer hasilnya biasanya mereka harus mengeluarkan dana untuk pembelian BBM sekitar Rp3 juta dari Jawa Tengah sampai ke daerah Sumatera. Maka dengan Biofk ini supir bisa menghemat Rp1,5 juta. "Tentu ini angka yang tidak kecil bagi supir truk. Begitu juga dengan nelayan yang biaya BBM nya cukup besar kalau mau melaut. Ini bisa jadi solusi," katanya.
(Baca Juga: Ajib, Jika 5 Kilang Pertamina Beres Indonesia Jadi Eksportir BBM)
Dia memaparkan Biofk telah mendapatkan izin dan lulus uji dari laboratorium Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM) Cepu, Blora, JawaTengah. Biofk juga telah banyak diuji pada ribuan kendaraan dan hasilnya bisa menghemat konsumsi BBM 50%-80%. Selain hemat BBM, Biofk juga membuat mesin lebih dingin dan membersihkan kotoran atau kerak yang ada di mesin.
Saat ini Yolhan mengungkapkan, Biofk telah tersebar di seluruh Indonesia dengan memiliki empat distributor utama yakni di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Sedangkan jumlah reseller juga telah mencapai ratusan orang. "Ini tentu juga menjadi jalan keluar bagi mereka yang terkena PHK. Jadi Biofk selain membantu ekonomi negara juga bisa mengurangi pengangguran," katanya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda