Ambisi jadi Perusahaan Terdepan dalam Pengobatan Kanker, Intip Inovasi Bayer

Selasa, 04 April 2023 - 20:02 WIB
Memanfaatkan kemajuan teknologi, perusahaan berlomba melakukan penelitian dan pengembangan guna menghasilkan obat-obatan inovatif bagi pasien kanker. Foto/pexels/chokniti khongchum
JAKARTA - Kemajuan teknologi membuahkan berbagai inovasi dalam pengobatan atau terapi kanker. Perusahaan pun berlomba menciptakan obat-obatan inovatif bagi pasien kanker .

Bayer merupakan salah satu perusahaan yang getol melakukan riset dan pengembangan di bidang onkologi, cabang ilmu biologi medis yang mempelajari proses terjadinya kanker.

Anggota Dewan Direksi Bayer AG yang juga menjabat Presiden divisi Farmasi, Stefan Oelrich menyatakan, transformasi bisnis pharmaceuticals di Bayer berjalan dengan baik.

Dengan investasi yang berani pada perusahaan platform teknologi terkemuka di industri, kami telah memperkuat kemampuan riset dan pengembangan dan memperkuat pengembangan produk kami," ujarnya melalui siaran pers, dikutip Selasa (4/4/2023).

Menurut dia, Bayer secara khusus akan mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan bisnis onkologi dan kardiologi di Amerika Serikat (AS).



“Penerapan strategi kami bertujuan untuk menyediakan obat baru kepada pasien lebih cepat dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan di seluruh area fokus utama kami," tuturnya.

Dalam acara Pharma Media Day 2023 tahun ini, Bayer memaparkan investasinya dalam platform teknologi strategis yang mempercepat inovasi medis dan digitalnya, serta ambisi dalam kepemimpinan perusahaan di bidang kardiologi, onkologi, dan radiologi.

Selain itu, Bayer memberikan wawasan tentang strategi inovasinya, yang terdiri dari peningkatan kapabilitas penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang-bidang utama.

"Kebutuhan pasien, ketepatan terapi untuk mengatasi kompleksitas penyakit serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Oleh karena itu, kami mengembangkan strategi R&D dan model operasi kami untuk berfokus pada obat-obatan terobosan bernilai tinggi yang berbeda," kata anggota Komite Eksekutif divisi Farmasi Bayer yang juga memangku jabatan Kepala Litbang, Christian Rommel.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More