KUR Online BRI Bantu Pengusaha Konveksi Tingkatkan Skala Usaha
Senin, 20 Juli 2020 - 10:08 WIB
JAKARTA - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus memiliki berbagai cara untuk bisa mempertahankan bisnis dan meraih pertumbuhan di tengah pandemi Covid-19, salah satunya dengan mengoptimalkan platform digital. Tidak hanya untuk memasarkan produk secara daring, pelaku UMKM juga dapat memaksimalkan teknologi digital guna mendapatkan pembiayaan.
Hal ini pun dilakukan salah satu pelaku UMKM dan nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI asal Bandung Salmon, 28, pemilik brand Zalmore, yang menjual beragam produk kaus (daily wear). Salmon mengungkapkan, usaha konveksi yang dijalankannya ikut terdampak akibat mewabahnya Covid-19, khususnya penjualan dari store yang merosot tajam, semenjak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah daerah. Meskipun di lain sisi, Salmon mengakui bahwa sejak pandemi korona, penjualan produknya ditopang dari penjualan daringnya. (Baca: Bank BRI Dukung Kebangkitan UMKM)
“Selama pandemi ini toko tutup, kalau penjualan online naik. Jadi sebenarnya saling menutupi. Sejak pandemi, untungnya permintaan dari platform digital menjadi ramai,” ujar Salmon baru-baru ini.
Tingginya tingkat penjualan daring saat masa lebaran kemarin memacu Salmon untuk memanfaatkan momentum dengan meningkatkan kapasitas produksinya. Namun, dia membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Salmon akhirnya mengajukan KUR ke BRI , yang dilakukannya secara daring melalui platform e-commerce, yakni Shopee.
“Dari notifikasi Shopee, saya tahu kalau terpilih untuk mendapat tambahan modal KUR dari BRI. Nah, saya mengajukan. Kalau bukan BRI, saya tidak akan mengajukan, karena kita tahu banyak fintech pembiayaan bunganya cukup besar,” paparnya. (Baca juga: Tangkal Dampak Corona, KUR Pertanian Direlaksasi Enam Bulan)
Dalam proses pengajuan kredit secara daring itu, Salmon menuturkan bahwa prosesnya cukup mudah dan cepat, tinggal klik, lalu beres. Tidak lama kemudian, Salmon dihubungi oleh pihak BRI untuk memverifikasi dan melengkapi beberapa dokumentasi yang dipersyaratkan, selanjutnya diminta membuka tabungan Simpedes.
“Proses verifikasinya mudah dan cepat, dana cair setelah proses verifikasi dan dokumentasi selesai, dana langsung masuk rekening, langsung bisa dipakai,” urainya. (Lihat videonya: Seorang Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anak Sendiri Perihal Warisan)
Salmon mengungkapkan, dirinya tertarik untuk mengajukan KUR karena murah, tanpa biaya provisi, biaya administra dan bunganya pun kecil. Untuk pembiayaan KUR secara digital ini, dia mendapatkan pinjaman dengan tenor dua tahun. Berkat pinjaman KUR tersebut, Salmon punya tambahan modal untuk membeli peralatan mesin dan menambah lima karyawan. (Hatim Varabi)
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Hal ini pun dilakukan salah satu pelaku UMKM dan nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI asal Bandung Salmon, 28, pemilik brand Zalmore, yang menjual beragam produk kaus (daily wear). Salmon mengungkapkan, usaha konveksi yang dijalankannya ikut terdampak akibat mewabahnya Covid-19, khususnya penjualan dari store yang merosot tajam, semenjak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah daerah. Meskipun di lain sisi, Salmon mengakui bahwa sejak pandemi korona, penjualan produknya ditopang dari penjualan daringnya. (Baca: Bank BRI Dukung Kebangkitan UMKM)
“Selama pandemi ini toko tutup, kalau penjualan online naik. Jadi sebenarnya saling menutupi. Sejak pandemi, untungnya permintaan dari platform digital menjadi ramai,” ujar Salmon baru-baru ini.
Tingginya tingkat penjualan daring saat masa lebaran kemarin memacu Salmon untuk memanfaatkan momentum dengan meningkatkan kapasitas produksinya. Namun, dia membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Salmon akhirnya mengajukan KUR ke BRI , yang dilakukannya secara daring melalui platform e-commerce, yakni Shopee.
“Dari notifikasi Shopee, saya tahu kalau terpilih untuk mendapat tambahan modal KUR dari BRI. Nah, saya mengajukan. Kalau bukan BRI, saya tidak akan mengajukan, karena kita tahu banyak fintech pembiayaan bunganya cukup besar,” paparnya. (Baca juga: Tangkal Dampak Corona, KUR Pertanian Direlaksasi Enam Bulan)
Dalam proses pengajuan kredit secara daring itu, Salmon menuturkan bahwa prosesnya cukup mudah dan cepat, tinggal klik, lalu beres. Tidak lama kemudian, Salmon dihubungi oleh pihak BRI untuk memverifikasi dan melengkapi beberapa dokumentasi yang dipersyaratkan, selanjutnya diminta membuka tabungan Simpedes.
“Proses verifikasinya mudah dan cepat, dana cair setelah proses verifikasi dan dokumentasi selesai, dana langsung masuk rekening, langsung bisa dipakai,” urainya. (Lihat videonya: Seorang Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anak Sendiri Perihal Warisan)
Salmon mengungkapkan, dirinya tertarik untuk mengajukan KUR karena murah, tanpa biaya provisi, biaya administra dan bunganya pun kecil. Untuk pembiayaan KUR secara digital ini, dia mendapatkan pinjaman dengan tenor dua tahun. Berkat pinjaman KUR tersebut, Salmon punya tambahan modal untuk membeli peralatan mesin dan menambah lima karyawan. (Hatim Varabi)
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(ysw)
tulis komentar anda