Hipmi Jakbar Dorong Batik Betawi Naik Kelas Melalui Program Desa Kreatif
Jum'at, 07 April 2023 - 22:45 WIB
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Barat bersama Kasudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wilayah Jakarta Barat mendorong Batik Betawi naik kelas melalui pengembangan program desa kreatif. Dukungan itu mencuat dalam acara Pengembangan Desa Kreatif Jakarta Barat Untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional, di Rusun Tambora, Jakarta, baru-baru ini.
"Industri kreatif perlu diberikan dukungan dan peluang untuk bisa memperluas pasar dan melakukan regenerasi khususnya untuk anak-anak muda agar lebih aktif dan terlibat dalam industri ini," ujar Ketua Umum Hipmi Jakarta Barat, Rika Amelia.
Dalam kegiatan tersebut, Hipmi menggandeng para kolaborator lain untuk ikut andil dan terlibat dalam kegiatan ini seperrti Gerakan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat (Gekrafs) dan Masyarakat Ekonomi Syariah Jakarta Barat (MES).
"Bagi pecinta dan kolektor batik nusantara, Batik Betawi menjadi pilihan tepat karena motif yang diusung sangat unik, terdiri dari motif monumen nasional, ondel–ondel, becak, pedagang kerak telor, maupun flora fauna khas Betawi seperti burung elang, ikan cupang, bunga flamboyan, dan bunga tapak dara," kata dia.
Dalam acara pengembangan desa kreatif, para tamu akan melihat berbagai aktivitas pembuatan batik yang masih sangat tradisional. Prosesnya tidak berbeda jauh dengan pembuatan batik pada umumnya, diawali dengan pembuatan pola, mencanting, mewarnai, dan diakhiri dengan proses melorot hingga menjadi kain Batik Betawi yang siap pakai. Sebelum mahir membatik, warga Rusunawa Tambora perlu melatih kemampuan membatik selama kurang lebih tiga bulan secara serius. "Sebab itu dukungan dan peluang untuk bisa memperluas pasar," kata Rika.
"Industri kreatif perlu diberikan dukungan dan peluang untuk bisa memperluas pasar dan melakukan regenerasi khususnya untuk anak-anak muda agar lebih aktif dan terlibat dalam industri ini," ujar Ketua Umum Hipmi Jakarta Barat, Rika Amelia.
Baca Juga
Dalam kegiatan tersebut, Hipmi menggandeng para kolaborator lain untuk ikut andil dan terlibat dalam kegiatan ini seperrti Gerakan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat (Gekrafs) dan Masyarakat Ekonomi Syariah Jakarta Barat (MES).
"Bagi pecinta dan kolektor batik nusantara, Batik Betawi menjadi pilihan tepat karena motif yang diusung sangat unik, terdiri dari motif monumen nasional, ondel–ondel, becak, pedagang kerak telor, maupun flora fauna khas Betawi seperti burung elang, ikan cupang, bunga flamboyan, dan bunga tapak dara," kata dia.
Baca Juga
Dalam acara pengembangan desa kreatif, para tamu akan melihat berbagai aktivitas pembuatan batik yang masih sangat tradisional. Prosesnya tidak berbeda jauh dengan pembuatan batik pada umumnya, diawali dengan pembuatan pola, mencanting, mewarnai, dan diakhiri dengan proses melorot hingga menjadi kain Batik Betawi yang siap pakai. Sebelum mahir membatik, warga Rusunawa Tambora perlu melatih kemampuan membatik selama kurang lebih tiga bulan secara serius. "Sebab itu dukungan dan peluang untuk bisa memperluas pasar," kata Rika.
(nng)
tulis komentar anda