Oleh-oleh Hannover Messe 2023, RI Bidik Komitmen Kerja Sama Rp29,7 Triliun
Rabu, 19 April 2023 - 14:13 WIB
Selain itu, sebanyak 22 kesepakatan yang dilakukan secara Business to Business (B to B) atau kerja sama yang terjadi antar perusahaan. Total nilai komitmen kerja sama investasi tersebut lebih dari USD 1,9 miliar.
Sedangkan area kerja sama yang dilakukan secara B to B antara lain terkait pengelolaan teknologi energi yang berkesinambungan, serta investasi tentang penggunaan energi solar, pengembangan semikonduktor, peralatan medis dan keamanan industri manufaktur.
Adapula kerja sama tentang pengelolaan limbah menjadi energi, pendirian pusat pabrik kimia dan molding, pendirian pusat pembelajaran, kerja sama dalam ekosistem pengisian ulang kendaraan listrik (electric vehicle-EV) dan informasi digital industri 4.0.
“Selain itu, pengembangan Internet of Things (IoT), mesin Computerized Numerical Control (CNC) milling dan sistem pembelajaran tentang ventilator medis, solusi digital untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan servis secara digital, serta kerja sama pembuatan radar. Para pihaknya terdiri dari berbagai macam perusahaan swasta dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” pungkasnya.
Adapun, Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini.
Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.
Sedangkan area kerja sama yang dilakukan secara B to B antara lain terkait pengelolaan teknologi energi yang berkesinambungan, serta investasi tentang penggunaan energi solar, pengembangan semikonduktor, peralatan medis dan keamanan industri manufaktur.
Adapula kerja sama tentang pengelolaan limbah menjadi energi, pendirian pusat pabrik kimia dan molding, pendirian pusat pembelajaran, kerja sama dalam ekosistem pengisian ulang kendaraan listrik (electric vehicle-EV) dan informasi digital industri 4.0.
“Selain itu, pengembangan Internet of Things (IoT), mesin Computerized Numerical Control (CNC) milling dan sistem pembelajaran tentang ventilator medis, solusi digital untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan servis secara digital, serta kerja sama pembuatan radar. Para pihaknya terdiri dari berbagai macam perusahaan swasta dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” pungkasnya.
Adapun, Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini.
Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.
(akr)
tulis komentar anda