Pistolnya Meletus di Bandara, Ini Sosok Harry Warganegara
Kamis, 20 April 2023 - 06:09 WIB
JAKARTA - Gara-gara senjata api atau pistolnya meletus di Bandara Sultan Hasanudin, Makasar, Sulawesi Selatan, nama Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menuai sorotan publik. Harry menduduki kursi nomor satu di BUMN anggota holding pangan itu atau Id Food, sejak April 2020 lalu.
Mengutip situs perusahaan, sebelum melabuhkan kariernya di Berdikari, Harry malang-melintang di sejumlah perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri. Industri keuangan dan properti pernah digelutinya.
Pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, tahun 1971 ini, tercatat pernah bergabung dengan National Westminster Bank Plc New York City, Bear & Sterns New York City, dan Fund Asia Investment Bank. Jebolan City University of New York bidang Business Management & Finance ini juga sempat mencicipi bekerja di Bank PDFCI yang menangani Corporate Finance, Fund Rising dan Restructuring.
Kembali ke Tanah Air, Harry kemudian bergabung dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai Senior Vice President. Tugasnya di salah satu perusahaan pendiri BEI ini menangani investment banking, corporate structure, dan merger acquisition.
Dalam bidang properti, Harry pernah mengemban amanah sebagai Presiden Direktur Pacific Metro Realty (Owning Company of Menara Imperium) dan PT Prabu Budi Mulia (Owning Company of Crowne Plaza Hotel).
Harry juga merupakan salah satu pendiri BUMD di Sulawesi Barat, yakni PT Sulbar Group dan menjabat sebagai presiden direktur pada 2010 hingga 2013. Harry juga sempat menjabat sebagai komisaris utama pada Sulbar Energi Group dan Krakatau Stell Global Trading (PT Krakatau Natural Resources).
Harry juga sempat dipercaya sebagai Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Filipina. Penetapan Harry sebagai CdM dilakukan oleh Ketua Umum KOI, Erick Thohir pada 3 September 2019 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir langsung merespons kejadian yang dialami anak buahnya itu. Erick menyayangkan bila petinggi perusahaan pelat merah harus membawa-bawa senjata api.
Baca Juga
Mengutip situs perusahaan, sebelum melabuhkan kariernya di Berdikari, Harry malang-melintang di sejumlah perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri. Industri keuangan dan properti pernah digelutinya.
Pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, tahun 1971 ini, tercatat pernah bergabung dengan National Westminster Bank Plc New York City, Bear & Sterns New York City, dan Fund Asia Investment Bank. Jebolan City University of New York bidang Business Management & Finance ini juga sempat mencicipi bekerja di Bank PDFCI yang menangani Corporate Finance, Fund Rising dan Restructuring.
Kembali ke Tanah Air, Harry kemudian bergabung dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai Senior Vice President. Tugasnya di salah satu perusahaan pendiri BEI ini menangani investment banking, corporate structure, dan merger acquisition.
Dalam bidang properti, Harry pernah mengemban amanah sebagai Presiden Direktur Pacific Metro Realty (Owning Company of Menara Imperium) dan PT Prabu Budi Mulia (Owning Company of Crowne Plaza Hotel).
Harry juga merupakan salah satu pendiri BUMD di Sulawesi Barat, yakni PT Sulbar Group dan menjabat sebagai presiden direktur pada 2010 hingga 2013. Harry juga sempat menjabat sebagai komisaris utama pada Sulbar Energi Group dan Krakatau Stell Global Trading (PT Krakatau Natural Resources).
Harry juga sempat dipercaya sebagai Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Filipina. Penetapan Harry sebagai CdM dilakukan oleh Ketua Umum KOI, Erick Thohir pada 3 September 2019 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir langsung merespons kejadian yang dialami anak buahnya itu. Erick menyayangkan bila petinggi perusahaan pelat merah harus membawa-bawa senjata api.
tulis komentar anda