Pertamina Hulu Energi Mau IPO Juni 2023, Uber Dana Segar Rp20 Triliun
Minggu, 30 April 2023 - 19:00 WIB
JAKARTA - Anak Usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target dana USD1,36 miliar atau sekitar Rp20 triliun pada Juni 2023 mendatang. Jumlah saham yang dilepas PHE berkisar 10-15%.
PHE berencana menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk meningkatkan produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru. PHE tidak memberikan komentar terkait kabar ini.
Dilansir dari Reuters, Minggu (30/4/2023) dengan nilai Rp20 triliun, IPO PHE ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun 2023. Sebelumnya, PHE menunda rencana IPO pada Februari 2023, lantaran adanya masalah administrasi.
Nilai IPO PHE itu juga melampaui dua raksasa nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel USD680 juta dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp9,2 triliun. IPO senilai USD1 miliar lebih di Indonesia terakhir kali dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Berdasarkan term sheet yang dilihat Reuters, Citigroup, Credit Suisse, dan JP Morgan menjadi joint bookrunners IPO PHE bersama BRI Danareksa dan Bank Mandiri. Namun demikian, rencana IPO PHE ini terjadi berbarengan di tengah dorongan pemerintah Indonesia untuk memprivatisasi beberapa BUMN, dan untuk meningkatkan ketahanan energi.
Adapun sepanjang 2023, nilai penggalangan dana dari IPO di Indonesia mencapai USD1,58 miliar, berada di posisi kedua di Asia Pasifik, setelah Tiongkok, berdasarkan data Refinitiv.
PHE berencana menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk meningkatkan produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru. PHE tidak memberikan komentar terkait kabar ini.
Dilansir dari Reuters, Minggu (30/4/2023) dengan nilai Rp20 triliun, IPO PHE ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun 2023. Sebelumnya, PHE menunda rencana IPO pada Februari 2023, lantaran adanya masalah administrasi.
Nilai IPO PHE itu juga melampaui dua raksasa nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel USD680 juta dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp9,2 triliun. IPO senilai USD1 miliar lebih di Indonesia terakhir kali dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Berdasarkan term sheet yang dilihat Reuters, Citigroup, Credit Suisse, dan JP Morgan menjadi joint bookrunners IPO PHE bersama BRI Danareksa dan Bank Mandiri. Namun demikian, rencana IPO PHE ini terjadi berbarengan di tengah dorongan pemerintah Indonesia untuk memprivatisasi beberapa BUMN, dan untuk meningkatkan ketahanan energi.
Baca Juga
Adapun sepanjang 2023, nilai penggalangan dana dari IPO di Indonesia mencapai USD1,58 miliar, berada di posisi kedua di Asia Pasifik, setelah Tiongkok, berdasarkan data Refinitiv.
(nng)
tulis komentar anda