Ekonomi Rusia Diyakini Sedang Menderita Melihat Hasil dari Deteksi Satelit

Selasa, 09 Mei 2023 - 11:14 WIB
Ekonomi Rusia diyakini sedang menderita akibat penurunan aktivitas industri imbas dari perang Vladimir Putin di Ukraina berlarut-larut. Hal itu mengutip data dari satelit Sentinel-5P Badan Antariksa Eropa. Foto/Dok
MOSKOW - Ekonomi Rusia diyakini sedang menderita akibat penurunan aktivitas industri imbas dari perang Vladimir Putin di Ukraina berlarut-larut. Hal itu diungkapkan dalam laporan Wall Street Journal mengutip data dari satelit Sentinel-5P Badan Antariksa Eropa.



Berdasarkan Pemantauan Troposfer, yang mendeteksi gas seperti nitrogen dioksida, ozon, metana dan banyak lagi menunjukkan bahwa volume polutan udara yang dipancarkan oleh pabrik-pabrik di Rusia telah menurun.





Analis semakin skeptis tentang data resmi yang keluar dari Kremlin, dimana pemerintah juga membatasi data apa yang dirilis ke publik sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu. Namun, data satelit menawarkan gambar yang tidak dapat dengan mudah dikaburkan.

Perusahaan riset QuantCube yang berbasis di Paris bekerja sama dengan ESA untuk menganalisis data, dan melacak secara khusus jumlah nitrogen dioksida di udara, yang merupakan penanda jumlah gas, solar dan batubara yang dibakar.



Selama enam bulan terakhir, pembacaan menunjukkan bahwa polusi perkotaan di Moskow dan St. Petersburg telah berdetak lebih tinggi. Tetapi polusi di kawasan industri mengalami penurunan 1,2% sepanjang periode enam bulan hingga April, dan 6,2% lebih rendah secara year to year.

Sebaliknya, data pemerintah Rusia menunjukkan produksi industri naik 1,2% untuk tahun ini hingga Maret. Sementara itu tambahan data satelit menunjukkan bahwa sektor otomotif, konstruksi, minyak dan gas, dan bahkan industri pertahanan memancarkan lebih sedikit polusi. Sementara itu industri tenaga panas dan logam lebih banyak mencemari.

Ekonom ECB, Adrian Schmith dan Hanna Sakhno juga memasukkan data polusi satelit sebagai bagian dari pelacak alternatif data ekonomi mereka untuk Rusia. Sakhno sebelumnya mengatakan, kepada Insider bahwa data PDB yang keluar dari negara yang berperang telah menutupi adanya perlambatan ekonomi.

"Ini terlihat dalam pelacak alternatif aktivitas ekonomi domestik kami: Penjualan ritel telah turun, penurunan pembelian, penerbangan domestik, dan stagnasi pasar perumahan," katanya.

"Ini adalah hal-hal yang ditawarkan bisnis dan dibeli konsumen dalam suatu ekonomi, dan mereka telah menyerap dampaknya. Pelacak kami justru menunjukkan kontraksi ekonomi Rusia menjelang rilis angka resmi, karena kami menggunakan indikator frekuensi tinggi dari ekonomi swasta," bebernya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More