China Ungkap Siapa Musuh Nyata Bagi Eropa, Mengarah ke AS?
Minggu, 14 Mei 2023 - 22:15 WIB
Qin berada di Berlin pada awal perjalanan tiga negara yang berakhir pada hari Jumat, kemarin dan termasuk kunjungan ke Paris dan Oslo. Dia tiba tepat ketika China menunda pertemuan antara menteri keuangan China dan Jerman.
Ada spekulasi bahwa pembatalan itu mungkin terkait dengan kunjungan penting ke Taipei pada bulan Maret oleh menteri pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger. Beijing memprotes perjalanan itu, dengan menggambarkannya sebagai perbuatan "keji".
Qin merujuk Taiwan dalam pidatonya kepada media, tetapi mengatakan penundaan mendadak itu karena "perubahan jadwal yang mendesak" dan "tidak boleh ditafsirkan secara berlebihan".
"Siapa pun yang benar-benar mengharapkan stabilitas di Selat Taiwan dan benar-benar berkomitmen untuk menegakkan ketertiban internasional harus mematuhi kebijakan satu-China dan dengan tegas menentang tindakan kemerdekaan apa pun di Taiwan," kata Qin.
Dengan China bersiap untuk mengirim delegasi khusus untuk menengahi perdamaian di Ukraina, Qin dan mitranya dari Jerman juga membahas perang, dengan Beijing meminta Berlin untuk "memimpin untuk membangun kerangka kerja keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan".
Sambung Qin juga sangat menentang kemungkinan sanksi UE terhadap delapan perusahaan China atas hubungan mereka dengan Rusia. Ia menekankan bahwa yang mereka lakukan adalah "pertukaran dan kerja sama normal antara perusahaan China dan Rusia".
Dia mengatakan China akan "mengambil respons yang diperlukan untuk secara tegas melindungi kepentingan sah perusahaan-perusahaan China" jika tindakan hukuman seperti sanksi dijatuhkan.
Qin juga menegaskan kembali bahwa hukum China melarang pengiriman senjata ke daerah-daerah yang berkonflik dan bahwa ada peraturan yang mengatur ekspor barang-barang penggunaan ganda, yang dapat digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
Ada spekulasi bahwa pembatalan itu mungkin terkait dengan kunjungan penting ke Taipei pada bulan Maret oleh menteri pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger. Beijing memprotes perjalanan itu, dengan menggambarkannya sebagai perbuatan "keji".
Qin merujuk Taiwan dalam pidatonya kepada media, tetapi mengatakan penundaan mendadak itu karena "perubahan jadwal yang mendesak" dan "tidak boleh ditafsirkan secara berlebihan".
"Siapa pun yang benar-benar mengharapkan stabilitas di Selat Taiwan dan benar-benar berkomitmen untuk menegakkan ketertiban internasional harus mematuhi kebijakan satu-China dan dengan tegas menentang tindakan kemerdekaan apa pun di Taiwan," kata Qin.
Dengan China bersiap untuk mengirim delegasi khusus untuk menengahi perdamaian di Ukraina, Qin dan mitranya dari Jerman juga membahas perang, dengan Beijing meminta Berlin untuk "memimpin untuk membangun kerangka kerja keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan".
Sambung Qin juga sangat menentang kemungkinan sanksi UE terhadap delapan perusahaan China atas hubungan mereka dengan Rusia. Ia menekankan bahwa yang mereka lakukan adalah "pertukaran dan kerja sama normal antara perusahaan China dan Rusia".
Dia mengatakan China akan "mengambil respons yang diperlukan untuk secara tegas melindungi kepentingan sah perusahaan-perusahaan China" jika tindakan hukuman seperti sanksi dijatuhkan.
Qin juga menegaskan kembali bahwa hukum China melarang pengiriman senjata ke daerah-daerah yang berkonflik dan bahwa ada peraturan yang mengatur ekspor barang-barang penggunaan ganda, yang dapat digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda