Lewati Target, Kapasitas Produksi Panas Bumi Pertamina Geothermal Capai 4.629 GWh
Senin, 15 Mei 2023 - 11:24 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) mencatatkan produksi panas bumi atau geothermal setara listrik sebesar 4.629 gigawatt jam (GWh) tahun lalu. Angka itu 103,2% lebih tinggi dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perseroan yang sebesar 4.486 GWh.
Berdasarkan laporan, peningkatan produksi terjadi di area Lahendong dan Karaha. Sedangkan area yang mengalami penurunan produksi adalah Kamojang, Ulubelu dan Lumut Balai.
Secara rinci, realisasi produksi setara listrik di area Lahendong pada tahun 2022 mencapai 864,22 GWh, atau 106,22% dari RKAP yang sebesar 813,644 GWh. Angka itu naik 89,48 GWh atau 111,55% dari tahun 2021 sebesar 774,6 GWh.
"Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan suplai uap PGE melalui proyek pemipaan LHD-13 ke LHD-05, optimalnya pembangkitan Unit 2 dan 3, serta terdapat percepatan pelaksanaan Turn Arround Unit 5 dan 6 milik PGE," demikian laporan resmi perseroan, dikutip, Senin (15/5/2023).
Kemudian, realisasi produksi di area Karaha pada tahun lalu mencapai 84,25 GWh, atau 89% dari RKAP yang sebesar 94,24 GWh. Realisasi itu naik 5,89 GWh atau 108% dari tahun 2021 sebesar 78 GWh.
Peningkatan produksi di area Karaha disebabkan oleh peningkatan kehandalan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), optimalisasi produksi sumur cyclic KRH-52, serta efisiensi listrik pemakaian sendiri.
Sementara, realisasi produksi di area Kamojang tahun 2022 sebesar 1.679,39 GWh, atau 106,67% dari RKAP yang sebesar 1.574,31 GWh. Angka itu turun 71,27 GWh, atau 96% dari tahun 2021 yang sebesar 1.750,7 GWh.
"Penurunan produksi area Kamojang disebabkan adanya kegiatan pemeliharaan Steam Header Unit 1,2,3, Major Inspection Unit 3 milik PT.IP dan Turn Arround Unit 4 milik PGE," lanjut laporan tersebut.
Berdasarkan laporan, peningkatan produksi terjadi di area Lahendong dan Karaha. Sedangkan area yang mengalami penurunan produksi adalah Kamojang, Ulubelu dan Lumut Balai.
Secara rinci, realisasi produksi setara listrik di area Lahendong pada tahun 2022 mencapai 864,22 GWh, atau 106,22% dari RKAP yang sebesar 813,644 GWh. Angka itu naik 89,48 GWh atau 111,55% dari tahun 2021 sebesar 774,6 GWh.
"Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan suplai uap PGE melalui proyek pemipaan LHD-13 ke LHD-05, optimalnya pembangkitan Unit 2 dan 3, serta terdapat percepatan pelaksanaan Turn Arround Unit 5 dan 6 milik PGE," demikian laporan resmi perseroan, dikutip, Senin (15/5/2023).
Kemudian, realisasi produksi di area Karaha pada tahun lalu mencapai 84,25 GWh, atau 89% dari RKAP yang sebesar 94,24 GWh. Realisasi itu naik 5,89 GWh atau 108% dari tahun 2021 sebesar 78 GWh.
Peningkatan produksi di area Karaha disebabkan oleh peningkatan kehandalan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), optimalisasi produksi sumur cyclic KRH-52, serta efisiensi listrik pemakaian sendiri.
Sementara, realisasi produksi di area Kamojang tahun 2022 sebesar 1.679,39 GWh, atau 106,67% dari RKAP yang sebesar 1.574,31 GWh. Angka itu turun 71,27 GWh, atau 96% dari tahun 2021 yang sebesar 1.750,7 GWh.
"Penurunan produksi area Kamojang disebabkan adanya kegiatan pemeliharaan Steam Header Unit 1,2,3, Major Inspection Unit 3 milik PT.IP dan Turn Arround Unit 4 milik PGE," lanjut laporan tersebut.
tulis komentar anda