Profil Fetty Kwartati, Dirut Sarinah Baru yang Bantah Pernah Melarang Karyawannya Berjilbab
Senin, 15 Mei 2023 - 19:29 WIB
JAKARTA - Fetty Kwartati yang merupakan Direktur Utama PT Sarinah mencuri perhatian belum lama ini setelah dituding memberlakukan aturan yang melarang karyawannya berjilbab. Munculnya isu tentang larangan hijab ini awalnya diserukan oleh Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade saat rapat kerja bersama Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.
Alhasil Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia meminta Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemenaker untuk mengusut tentang kebenaran laporan itu. Tudingan terkait aturan yang tidak memperbolehkan karyawan di PT Sarinah berjilbab ini langsung ditepis oleh Fetty Kwartati yang menegaskan bahwa perusahaan plat merah yang dipimpinnya tidak pernah membuat aturan tentang pelarangan jilbab tersebut.
Berita yang sedang hangat ini membuat warganet penasaran akan sosok Fetty Kwartati. Lantaran dialah sosok yang paling disorot dalam kasus ini.
Pendidikannya lalu dilanjutkan ke luar negeri dengan bersekolah di California State University untuk memperoleh gelar Master of Business Administration pada 1994.
Setelah lulus, Fetty sempat bekerja di PT Bank Dagang Nasional Indonesia sebagai Manajer Finansial sampai tahun 1998. Kariernya lalu dilanjutkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Manajer Kepala Investasi selama enam tahun.
Pada tahun 2004, dia mulai masuk ke dalam perusahaan ritel besar PT. Mitra Adiperkasa Tbk. Dalam perusahaan ini Fetty menghabiskan waktu 16 tahun, mulai dari sebagai Manajer, General Manager, hingga Vice President.
Jabatan terakhirnya di PT. Mitra Adiperkasa adalah sebagai Vice President Head of Sustainability dari tahun 2019, sampai 2020. Sampai pada April 2020 lalu, Fetty dipercaya untuk bekerja di perusahaan BUMN pusat perniagaan PT Sarinah sebagai Retail Director.
Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, Fetty Kwartati sukses menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarinah pada Juli 2020 lalu setelah Menteri BUMN, Erick Thohir tengah merombak jajaran direksi perusahaan BUMN.
Alhasil Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia meminta Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemenaker untuk mengusut tentang kebenaran laporan itu. Tudingan terkait aturan yang tidak memperbolehkan karyawan di PT Sarinah berjilbab ini langsung ditepis oleh Fetty Kwartati yang menegaskan bahwa perusahaan plat merah yang dipimpinnya tidak pernah membuat aturan tentang pelarangan jilbab tersebut.
Baca Juga
Berita yang sedang hangat ini membuat warganet penasaran akan sosok Fetty Kwartati. Lantaran dialah sosok yang paling disorot dalam kasus ini.
Profil Fetty Kwartati
Menurut laman Linkedin pribadinya, Fetty Kwartati merupakan alumni dari Universitas Tarumanegara. Dia lulus pada tahun 1990 dengan gelar Sarjana Ekonomi.Pendidikannya lalu dilanjutkan ke luar negeri dengan bersekolah di California State University untuk memperoleh gelar Master of Business Administration pada 1994.
Setelah lulus, Fetty sempat bekerja di PT Bank Dagang Nasional Indonesia sebagai Manajer Finansial sampai tahun 1998. Kariernya lalu dilanjutkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Manajer Kepala Investasi selama enam tahun.
Pada tahun 2004, dia mulai masuk ke dalam perusahaan ritel besar PT. Mitra Adiperkasa Tbk. Dalam perusahaan ini Fetty menghabiskan waktu 16 tahun, mulai dari sebagai Manajer, General Manager, hingga Vice President.
Jabatan terakhirnya di PT. Mitra Adiperkasa adalah sebagai Vice President Head of Sustainability dari tahun 2019, sampai 2020. Sampai pada April 2020 lalu, Fetty dipercaya untuk bekerja di perusahaan BUMN pusat perniagaan PT Sarinah sebagai Retail Director.
Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, Fetty Kwartati sukses menjabat sebagai Direktur Utama PT Sarinah pada Juli 2020 lalu setelah Menteri BUMN, Erick Thohir tengah merombak jajaran direksi perusahaan BUMN.
(akr)
tulis komentar anda