5 Cara TikTok Tingkatkan Keamanan Konsumen Remaja
Selasa, 16 Mei 2023 - 23:34 WIB
JAKARTA - Terkoneksi secara daring telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di kehidupan masyarakat di era digital saat ini. Mengakses informasi, mendapatkan edukasi, serta membangun konektivitas menjadi hal yang dipermudah dengan pemanfaatan internet yang semakin berkembang. Didorong oleh pandemi, penetrasi internet semakin masif, baik secara global maupun di Indonesia.
Hal ini tercermin dalam jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 210 juta pada 2021-2022, menurut survei yang diluncurkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2022. Dari semua kelompok umur, survei APJII menemukan kelompok umur 13-18 tahun menjadi kelompok yang paling banyak menggunakan internet dengan presentasi mencapai 99,16%.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mendorong generasi muda Indonesia untuk semakin melek teknologi. Mereka berselancar di internet selain sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan, juga untuk tujuan rekreatif seperti mengakses media sosial ataupun bermain game dan mendapatkan beragam jenis hiburan lainnya.
Di tengah dampak positif perkembangan teknologi informasi, terdapat tantangan yang perlu disikapi oleh seluruh pemangku kepentingan, utamanya yang menyangkut keamanan remaja. Tanpa pengaturan dan pengawasan yang tepat, remaja berpotensi terpapar konten negatif, menjadi korban perundungan ataupun eksploitasi di dunia maya.
Bagi TikTok , keamanan dan kenyamanan bagi pengguna remaja merupakan prioritas. Untuk memastikan terciptanya ruang digital yang aman dan ramah bagi remaja, TikTok menyusun serangkaian Panduan Komunitas untuk menanggapi risiko dan potensi bahaya yang mungkin muncul.
Selain itu, TikTok juga mensosialisasikan Panduan Komunitas dan upaya-upaya yang diambil dengan safety partners seperti Wahid Foundation, Yayasan Sejiwa Amini dan Yayasan Pulih untuk lebih banyak menjangkau komunitas.
Berikut 5 cara TikTok meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen pengguna remaja.
Hal ini tercermin dalam jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 210 juta pada 2021-2022, menurut survei yang diluncurkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2022. Dari semua kelompok umur, survei APJII menemukan kelompok umur 13-18 tahun menjadi kelompok yang paling banyak menggunakan internet dengan presentasi mencapai 99,16%.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mendorong generasi muda Indonesia untuk semakin melek teknologi. Mereka berselancar di internet selain sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan, juga untuk tujuan rekreatif seperti mengakses media sosial ataupun bermain game dan mendapatkan beragam jenis hiburan lainnya.
Di tengah dampak positif perkembangan teknologi informasi, terdapat tantangan yang perlu disikapi oleh seluruh pemangku kepentingan, utamanya yang menyangkut keamanan remaja. Tanpa pengaturan dan pengawasan yang tepat, remaja berpotensi terpapar konten negatif, menjadi korban perundungan ataupun eksploitasi di dunia maya.
Bagi TikTok , keamanan dan kenyamanan bagi pengguna remaja merupakan prioritas. Untuk memastikan terciptanya ruang digital yang aman dan ramah bagi remaja, TikTok menyusun serangkaian Panduan Komunitas untuk menanggapi risiko dan potensi bahaya yang mungkin muncul.
Selain itu, TikTok juga mensosialisasikan Panduan Komunitas dan upaya-upaya yang diambil dengan safety partners seperti Wahid Foundation, Yayasan Sejiwa Amini dan Yayasan Pulih untuk lebih banyak menjangkau komunitas.
Berikut 5 cara TikTok meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen pengguna remaja.
tulis komentar anda