OCBC NISP Raih Laba Rp791 Miliar di 2019
Rabu, 29 April 2020 - 10:25 WIB
JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk mencatat laba bersih pada tahun 2019 senilai Rp791 miliar. Adapun laba ini tumbuh 3,4% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp765 miliar.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan laba bersih tersebut didorong dari pendapatan bunga operasional lainnya sebesar 57,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp719 miliar. Selain itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh 8,0% (yoy) menjadi Rp1,66 triliun, total aset tumbuh sebesar 7,8% menjadi Rp191,5 triliun pada akhir kuartal I/2020 dari Rp177,5 triliun pada kuartal I/2019.
Sedangkan pertumbuhan DPK sebesar 5,2% (yoy) menjadi Rp137,4 triliun pada kuartal I/2020 dari Rp130,5 triliun pada kuartal I/2019. "Dengan kesehatan keuangan bank yang masih tetap terjaga pada kuartal I 2020, yang terlihat dari rasio kecukupan modal yang berada pada level 18,8% dan juga rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban yang mencapai 156,2%," kata Parwati Surjaudaja di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dia pun mengatakan saat ini OCBC NISP telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah telah mengubah kebiasaan, gaya hidup dan pemanfaatan teknologi digital sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk cara masyarakat melakukan kegiatan perbankan.
"Pengalaman Bank selama 79 tahun, mengarungi berbagai macam krisis dan penerapan prinsip kehati-hatian secara konsisten, akan menjadi modal yang kuat untuk Bank OCBC NISP mempertahankan kinerja yang sehat dan berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, penyaluran kredit telah mencapai Rp123,9 triliun pada kuartal I 2020 atau tumbuh 5,4% dari Rp117,5 triliun pada kuartal I/2019. Fungsi intermediasi dijalankan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan terlihat dari rasio NPL (non-performing loan) net sebesar 0,9% dan bruto sebesar 1,8%. Dalam kondisi yang menantang likuiditas bank terjaga baik dengan LDR sebesar 89,9% dan LFR 87,3%.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan laba bersih tersebut didorong dari pendapatan bunga operasional lainnya sebesar 57,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp719 miliar. Selain itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh 8,0% (yoy) menjadi Rp1,66 triliun, total aset tumbuh sebesar 7,8% menjadi Rp191,5 triliun pada akhir kuartal I/2020 dari Rp177,5 triliun pada kuartal I/2019.
Sedangkan pertumbuhan DPK sebesar 5,2% (yoy) menjadi Rp137,4 triliun pada kuartal I/2020 dari Rp130,5 triliun pada kuartal I/2019. "Dengan kesehatan keuangan bank yang masih tetap terjaga pada kuartal I 2020, yang terlihat dari rasio kecukupan modal yang berada pada level 18,8% dan juga rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban yang mencapai 156,2%," kata Parwati Surjaudaja di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dia pun mengatakan saat ini OCBC NISP telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah telah mengubah kebiasaan, gaya hidup dan pemanfaatan teknologi digital sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk cara masyarakat melakukan kegiatan perbankan.
"Pengalaman Bank selama 79 tahun, mengarungi berbagai macam krisis dan penerapan prinsip kehati-hatian secara konsisten, akan menjadi modal yang kuat untuk Bank OCBC NISP mempertahankan kinerja yang sehat dan berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, penyaluran kredit telah mencapai Rp123,9 triliun pada kuartal I 2020 atau tumbuh 5,4% dari Rp117,5 triliun pada kuartal I/2019. Fungsi intermediasi dijalankan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan terlihat dari rasio NPL (non-performing loan) net sebesar 0,9% dan bruto sebesar 1,8%. Dalam kondisi yang menantang likuiditas bank terjaga baik dengan LDR sebesar 89,9% dan LFR 87,3%.
(fai)
tulis komentar anda