Membiayai Perang Ukraina, Rusia Akan Jual Rumah Mewah Zelensky Rp11,8 Miliar di Krimea
Sabtu, 27 Mei 2023 - 20:59 WIB
Dipaksa
Aneksasi Rusia pada tahun 2014 memicu perampasan tanah besar-besaran di semenanjung karena setidaknya 4.000 perusahaan dan individu yang memiliki properti diambil alih hanya pada tahun pertama invasi.
Dalam banyak kasus, pemilik dipaksa membayar suap untuk menegaskan kembali hak properti mereka ketika pemerintah Rusia mulai mendaftarkan propertinya lagi.
Vladimir Konstantinov, ketua parlemen yang dideklarasikan Rusia mengatakan, pada hari Kamis bahwa flat Zelensky akan dijual dan hasilnya kemungkinan akan digunakan untuk mendanai perang di Ukraina.
"Ini akan disiapkan untuk dijual, dan uangnya akan digunakan untuk kebutuhan operasi militer khusus, keluarga tentara yang terbunuh dan keluarga orang-orang yang dimobilisasi," katanya kepada TV pemerintah Rusia.
Menurutnya properti seperti itu tidak penting bagi Presiden Ukraina: "Tentu saja, itu bukan kerugian besar baginya."
Sebagai informasi pada awal tahun ini, pihak berwenang Rusia di Krimea memerintahkan nasionalisasi sekitar 700 properti. Mulai dari kebun anggur hingga pabrik, milik beberapa taipan terkaya Ukraina yang dicurigai melakukan "aktivitas musuh" dan memiliki hubungan dengan pemerintah Kyiv.
Tidak jelas ke mana hasil dari aksi penjualan properti itu pergi.
Aneksasi Rusia pada tahun 2014 memicu perampasan tanah besar-besaran di semenanjung karena setidaknya 4.000 perusahaan dan individu yang memiliki properti diambil alih hanya pada tahun pertama invasi.
Dalam banyak kasus, pemilik dipaksa membayar suap untuk menegaskan kembali hak properti mereka ketika pemerintah Rusia mulai mendaftarkan propertinya lagi.
Vladimir Konstantinov, ketua parlemen yang dideklarasikan Rusia mengatakan, pada hari Kamis bahwa flat Zelensky akan dijual dan hasilnya kemungkinan akan digunakan untuk mendanai perang di Ukraina.
"Ini akan disiapkan untuk dijual, dan uangnya akan digunakan untuk kebutuhan operasi militer khusus, keluarga tentara yang terbunuh dan keluarga orang-orang yang dimobilisasi," katanya kepada TV pemerintah Rusia.
Menurutnya properti seperti itu tidak penting bagi Presiden Ukraina: "Tentu saja, itu bukan kerugian besar baginya."
Sebagai informasi pada awal tahun ini, pihak berwenang Rusia di Krimea memerintahkan nasionalisasi sekitar 700 properti. Mulai dari kebun anggur hingga pabrik, milik beberapa taipan terkaya Ukraina yang dicurigai melakukan "aktivitas musuh" dan memiliki hubungan dengan pemerintah Kyiv.
Tidak jelas ke mana hasil dari aksi penjualan properti itu pergi.
(akr)
tulis komentar anda