Target Investasi Hulu Migas 2023 Capai Rp229 Triliun, Bos SKK Migas Minta Produksi Digenjot
Senin, 29 Mei 2023 - 14:08 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) menargetkan investasi sektor hulu migas tahun ini mencapai USD15,3 miliar atau sekitar Rp229 triliun. Komitmen investasi tersebut harus mampu diserap seluruhnya untuk meningkatkan produksi dan lifting.
"Momentum yang baik di kuartal I 2023 harus menjadi pendorong untuk implementasi program yang lebih masif dan agresif di kuartal II 2023 hingga akhir tahun nanti," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, melalui pernyataan resmi, Senin (29/5/2023).
Dia mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan kerja agresif untuk dapat memenuhi target produksi dan lifting 2023. "Kinerja produksi dan lifting yang terus meningkat harus terus dijaga," kata dia.
Tak hanya itu, untuk menyelesaikan berbagai tantangan di industri hulu migas membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan sinergi semua pihak untuk mencapai target.
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan untuk mendukung upaya peningkatan produksi minyak dan gas, pemerintah terus melakukan perbaikan terms and conditions dalam Indonesia Petroleum Bidding Round.
Perbaikan tersebut, antara lain adalah split bagi hasil hingga 50:50 untuk kategori high-risk, First Tranche Petroleum (FTP) berkurang menjadi 10% (shareable), skema PSC secara fleksibel dengan investor diperbolehkan memilih skema cost recovery atau gross split, DMO price 100% ICP selama waktu masa kontrak dan perbaikan fiskal term lainnya.
"Momentum yang baik di kuartal I 2023 harus menjadi pendorong untuk implementasi program yang lebih masif dan agresif di kuartal II 2023 hingga akhir tahun nanti," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, melalui pernyataan resmi, Senin (29/5/2023).
Dia mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan kerja agresif untuk dapat memenuhi target produksi dan lifting 2023. "Kinerja produksi dan lifting yang terus meningkat harus terus dijaga," kata dia.
Tak hanya itu, untuk menyelesaikan berbagai tantangan di industri hulu migas membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan sinergi semua pihak untuk mencapai target.
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan untuk mendukung upaya peningkatan produksi minyak dan gas, pemerintah terus melakukan perbaikan terms and conditions dalam Indonesia Petroleum Bidding Round.
Perbaikan tersebut, antara lain adalah split bagi hasil hingga 50:50 untuk kategori high-risk, First Tranche Petroleum (FTP) berkurang menjadi 10% (shareable), skema PSC secara fleksibel dengan investor diperbolehkan memilih skema cost recovery atau gross split, DMO price 100% ICP selama waktu masa kontrak dan perbaikan fiskal term lainnya.
(nng)
tulis komentar anda