Utang Infrastruktur RI Tembus Rp101 Triliun, Terbesar dari Bank Dunia
Rabu, 14 Juni 2023 - 10:36 WIB
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan total utang infrastruktur RI mencapai USD6,8 miliar setara Rp101,12 triliun. Pinjaman terbesar dari World Bank atau Bank Dunia .
"World Bank memiliki porsi pembiayaan terbesar dalam proyek pinjaman yang sedang berjalan di Kementerian PUPR. Dengan jumlah dukungan sebesar 24,71% atau sekitar USD1,68 miliar dari total pinjaman Kementerian PUPR sebesar USD6,8 miliar," ujar Basuki melalui pernyataannya, dikutip, Selasa (13/6/2023).
Dia mengapresiasi atas bantuan pinjaman dari Bank Dunia untuk membantu Kementerian PUPR untuk mencapai target RPJMN 2020-2024. Dari nilai pinjaman tersebut, terdapat total 10 proyek Kementerian PUPR yang didanai Bank Dunia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 224/2011 tentang Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman/Hibah, 1 proyek dikategorikan sebagai At-Risk Projects (NUDP), 8 proyek dikategorikan sebagai Behind-Schedule (DOISP II,SIMURP, NSUP, NUWSP, ISWMP, CSRRP, ITDP dan ITMP), dan 1 proyek baru (NUFReP) yang efektif pada April 2023.
Kementerian PUPR melaporkan capaian infrastruktur periode 2020-2022 antara lain adalah rehabilitasi dan modernisasi 826.531 hektare sistem irigasi, peningkatan operasional dan prosedur keselamatan untuk lebih dari 163 bendungan, penyediaan akses ke air minum dengan kecepatan 2.988 liter per detik, pembangunan dan perbaikan terhadap 546.561 rumah swadaya, dan membantu penyaluran terhadap 25.176 KK dalam kepemilikan rumah layak huni yang terjangkau.
"Pencapaian tersebut tentunya didukung melalui implementasi pinjaman berkelanjutan dari proyek-proyek dari Bank Dunia, yaitu DOISP II, SIMURP, NUWSP, serta proyek closed loan seperti PAMSIMAS dan NAHP," jelasnya.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan dari World Bank Regional Director for Sustainable Development East Asia Pacific, Benoît Bosquet serta delegasi World Bank yang lain di Kantor Pusat Kementerian PUPR.
Menteri Basuki mengapresiasi World Bank, terutama Benoît Bosquet atas kontribusi dan kerja sama dalam membantu Kementerian PUPR untuk mencapai target RPJMN 2020-2024. Menteri Basuki juga membahas mengenai proyek potensial ke depan yang telah diajukan pendanaan melalui kolaborasi bersama World Bank.
Kementerian PUPR pada April 2023, telah mengusulkan peningkatan jumlah pinjaman untuk River Basin Improvement program dari USD50 juta menjadi USD500 juta dan Sanitasi Inklusif Seluruh Kota Proyek Layanan Menuju Sanitasi Perkotaan yang Dikelola dengan Aman (CWIS-SMUSSP) dengan usulan jumlah USD178,38 juta.
"World Bank memiliki porsi pembiayaan terbesar dalam proyek pinjaman yang sedang berjalan di Kementerian PUPR. Dengan jumlah dukungan sebesar 24,71% atau sekitar USD1,68 miliar dari total pinjaman Kementerian PUPR sebesar USD6,8 miliar," ujar Basuki melalui pernyataannya, dikutip, Selasa (13/6/2023).
Dia mengapresiasi atas bantuan pinjaman dari Bank Dunia untuk membantu Kementerian PUPR untuk mencapai target RPJMN 2020-2024. Dari nilai pinjaman tersebut, terdapat total 10 proyek Kementerian PUPR yang didanai Bank Dunia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 224/2011 tentang Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman/Hibah, 1 proyek dikategorikan sebagai At-Risk Projects (NUDP), 8 proyek dikategorikan sebagai Behind-Schedule (DOISP II,SIMURP, NSUP, NUWSP, ISWMP, CSRRP, ITDP dan ITMP), dan 1 proyek baru (NUFReP) yang efektif pada April 2023.
Kementerian PUPR melaporkan capaian infrastruktur periode 2020-2022 antara lain adalah rehabilitasi dan modernisasi 826.531 hektare sistem irigasi, peningkatan operasional dan prosedur keselamatan untuk lebih dari 163 bendungan, penyediaan akses ke air minum dengan kecepatan 2.988 liter per detik, pembangunan dan perbaikan terhadap 546.561 rumah swadaya, dan membantu penyaluran terhadap 25.176 KK dalam kepemilikan rumah layak huni yang terjangkau.
"Pencapaian tersebut tentunya didukung melalui implementasi pinjaman berkelanjutan dari proyek-proyek dari Bank Dunia, yaitu DOISP II, SIMURP, NUWSP, serta proyek closed loan seperti PAMSIMAS dan NAHP," jelasnya.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan dari World Bank Regional Director for Sustainable Development East Asia Pacific, Benoît Bosquet serta delegasi World Bank yang lain di Kantor Pusat Kementerian PUPR.
Menteri Basuki mengapresiasi World Bank, terutama Benoît Bosquet atas kontribusi dan kerja sama dalam membantu Kementerian PUPR untuk mencapai target RPJMN 2020-2024. Menteri Basuki juga membahas mengenai proyek potensial ke depan yang telah diajukan pendanaan melalui kolaborasi bersama World Bank.
Kementerian PUPR pada April 2023, telah mengusulkan peningkatan jumlah pinjaman untuk River Basin Improvement program dari USD50 juta menjadi USD500 juta dan Sanitasi Inklusif Seluruh Kota Proyek Layanan Menuju Sanitasi Perkotaan yang Dikelola dengan Aman (CWIS-SMUSSP) dengan usulan jumlah USD178,38 juta.
(nng)
tulis komentar anda