Bapanas Usul Bantuan Beras Diperpanjang Sampai Akhir Tahun
Rabu, 14 Juni 2023 - 13:15 WIB
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan perpanjangan bantuan pangan beras hingga akhir tahun ini. Bapanas juga meminta program komoditas beras berfortifikasi diperluas.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, hal itu dilakukan sebagai langkah mengantisipasi dampak el nino .
Selain itu, sebagai instrumen tambahan pangan dalam mendukung daya beli masyarakat dan menekan prevalensi stunting.
"Kami mengusulkan untuk bantuan pangan beras dilaksanakan hingga akhir tahun 2023. Bantuan pangan beras yang sedang berjalan ini merupakan program paling ideal dengan serapan yang cepat ke tengah masyarakat karena sifatnya yang gratis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/6/2023).
Dia menambahkan, antisipasi dampak elnino juga dilakukan dengan mendorong perluasan penerapan Neraca Pangan dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota melalui penerapan Neraca Pangan Wilayah.
Menurut Arief, langkah tersebut dapat meningkatkan monitoring, pengawasan, serta integrasi pemetaan pangan nasional, sehingga mempercepat pengambilan kebijakan stabilisasi stok dan harga.
“Dengan neraca pangan yang terintegrasi ke dalam dashboard Badan Pangan Nasional maka kita bisa mengorkestrasi fasilitasi pendistribusian pangan lebih cepat. Tentunya dengan memprioritaskan movement stok ke wilayah dengan tingkat konsumsi tinggi, serta wilayah yang neraca pangannya berstatus minus dan bergantung pada wilayah lain untuk pemenuhan kebutuhan pasokan bahan pangan,” bebernya.
Lebih lanjut Arief melaporkan, stok cadangan beras Perum Bulog per 9 Juni 2023 tercatat sebanyak 546.000 ton dan beras komersial 55.000 ton, sehingga total stok Bulog saat ini sekitar 601.000 ton. Guna meningkatkan stok, Bulog terus menggenjot intensitas penyerapan beras produksi dalam negeri.
“Penyerapan beras terus kita dorong sebelum masuk masa semester Il 2023, tujuannya mengamankan stok operasional Bulog,” ucapnya.
“Selain itu, perlu juga mengamankan kontrak dan realisasi untuk tahun 2023, sehingga apabila kembali dilakukan pengadaan stok telah memperhatikan prakiraan pos penyalurannya dan target stok di akhir tahun,” pungkas Arief.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, hal itu dilakukan sebagai langkah mengantisipasi dampak el nino .
Selain itu, sebagai instrumen tambahan pangan dalam mendukung daya beli masyarakat dan menekan prevalensi stunting.
"Kami mengusulkan untuk bantuan pangan beras dilaksanakan hingga akhir tahun 2023. Bantuan pangan beras yang sedang berjalan ini merupakan program paling ideal dengan serapan yang cepat ke tengah masyarakat karena sifatnya yang gratis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/6/2023).
Dia menambahkan, antisipasi dampak elnino juga dilakukan dengan mendorong perluasan penerapan Neraca Pangan dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota melalui penerapan Neraca Pangan Wilayah.
Menurut Arief, langkah tersebut dapat meningkatkan monitoring, pengawasan, serta integrasi pemetaan pangan nasional, sehingga mempercepat pengambilan kebijakan stabilisasi stok dan harga.
“Dengan neraca pangan yang terintegrasi ke dalam dashboard Badan Pangan Nasional maka kita bisa mengorkestrasi fasilitasi pendistribusian pangan lebih cepat. Tentunya dengan memprioritaskan movement stok ke wilayah dengan tingkat konsumsi tinggi, serta wilayah yang neraca pangannya berstatus minus dan bergantung pada wilayah lain untuk pemenuhan kebutuhan pasokan bahan pangan,” bebernya.
Lebih lanjut Arief melaporkan, stok cadangan beras Perum Bulog per 9 Juni 2023 tercatat sebanyak 546.000 ton dan beras komersial 55.000 ton, sehingga total stok Bulog saat ini sekitar 601.000 ton. Guna meningkatkan stok, Bulog terus menggenjot intensitas penyerapan beras produksi dalam negeri.
“Penyerapan beras terus kita dorong sebelum masuk masa semester Il 2023, tujuannya mengamankan stok operasional Bulog,” ucapnya.
“Selain itu, perlu juga mengamankan kontrak dan realisasi untuk tahun 2023, sehingga apabila kembali dilakukan pengadaan stok telah memperhatikan prakiraan pos penyalurannya dan target stok di akhir tahun,” pungkas Arief.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda