5 Miliarder Rusia Panen Dividen Rp148,4 Triliun Saat Sanksi Barat Menghunjam
Sabtu, 17 Juni 2023 - 19:27 WIB
MOSKOW - Miliarder Rusia terus meraup keuntungan besar dari beragam bisnisnya, namun mereka dipaksa berinvestasi kembali di negara sendiri karena sanksi Barat . Lima taipan Rusia di industri minyak, nikel dan pupuk masing-masing telah menerima dividen sekitar USD10 miliar atau setara Rp148,4 triliun (Kurs Rp14.842 per USD) sejak awal 2022.
Mengutip dari Indeks Miliarder Bloomberg, miliarder di sektor energi seperti pendiri Lukoil, Vagit Alekperov, Bos Novatek, Leonid Mikhelson dan pemilik perusahaan investasi energi Volga Group, Gennady Timchenko menerima pembayaran besar imbas dari melonjaknya harga energi setelah Barat memberlakukan pembatasan pasokan Rusia.
Novatek, produsen gas alam cair terbesar di Rusia telah membayar dividen tertinggi dalam sejarah perusahaan, diikuti oleh Lukoil, produsen minyak terbesar kedua. Sementara miliarder pupuk, Andrey Guryev juga menikmati keuntungan terbesarnya tahun lalu, setelah sanksi Barat mengganggu logistik yang menyebabkan kekurangan produk dan mendorong harga naik di pasaran.
Sanksi individu yang dihadapi oleh miliarder Rusia telah memaksa mereka untuk mengarahkan kembali keuntungan atau rejeki nomplok yang diterima ke pasar domestik, memacu investasi dalam bisnis lokal dan menandakan bahwa mereka menyesuaikan diri dengan sanksi.
Di antara miliarder yang telah mengalihkan fokus investasi mereka ke perusahaan-perusahaan Rusia, Bloomberg menyebutkan di antaranya ada pendiri Lukoil, Vagit Alekperov. Pada bulan Mei, dilaporkan bahwa Alekperov sedang mencari 51% saham di Yandex, perusahaan internet terbesar Rusia, dengan harga antara USD7 miliar dan USD7,5 miliar. Kesepakatan itu akan menandai investasi besar pertama taipan di luar industri minyak.
Contoh lain seperti dikutip dari RT yakni akuisisi 35% saham di Tinkoff Bank oleh orang terkaya Rusia dan pemegang saham utama raksasa pertambangan Norilsk Nickel, Vladimir Potanin. Selain saham di perusahaan fintech top negara itu, Potanin membeli Rosbank dari Societe Generale dan juga bersama-sama menawar Yandex, bersama dengan Alekperov dan lainnya.
Alekperov dan Mikhelson dari Novatek telah terkena sanksi oleh Inggris pada tahun 2022. Sedangkan Potanin dan Guryev juga masuk daftar hitam tahun lalu oleh Inggris dan AS, sementara Timchenko berada di bawah sanksi Uni Eropa, AS dan Inggris.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendesak investasi domestik dalam teknologi, fasilitas produksi dan perusahaan untuk membantu mengatasi apa yang disebutnya upaya Barat untuk menghancurkan ekonomi nasional. Menurut Putin, keputusan investasi yang tepat hari ini akan terbayar seratus kali lipat besok.
Mengutip dari Indeks Miliarder Bloomberg, miliarder di sektor energi seperti pendiri Lukoil, Vagit Alekperov, Bos Novatek, Leonid Mikhelson dan pemilik perusahaan investasi energi Volga Group, Gennady Timchenko menerima pembayaran besar imbas dari melonjaknya harga energi setelah Barat memberlakukan pembatasan pasokan Rusia.
Baca Juga
Novatek, produsen gas alam cair terbesar di Rusia telah membayar dividen tertinggi dalam sejarah perusahaan, diikuti oleh Lukoil, produsen minyak terbesar kedua. Sementara miliarder pupuk, Andrey Guryev juga menikmati keuntungan terbesarnya tahun lalu, setelah sanksi Barat mengganggu logistik yang menyebabkan kekurangan produk dan mendorong harga naik di pasaran.
Sanksi individu yang dihadapi oleh miliarder Rusia telah memaksa mereka untuk mengarahkan kembali keuntungan atau rejeki nomplok yang diterima ke pasar domestik, memacu investasi dalam bisnis lokal dan menandakan bahwa mereka menyesuaikan diri dengan sanksi.
Di antara miliarder yang telah mengalihkan fokus investasi mereka ke perusahaan-perusahaan Rusia, Bloomberg menyebutkan di antaranya ada pendiri Lukoil, Vagit Alekperov. Pada bulan Mei, dilaporkan bahwa Alekperov sedang mencari 51% saham di Yandex, perusahaan internet terbesar Rusia, dengan harga antara USD7 miliar dan USD7,5 miliar. Kesepakatan itu akan menandai investasi besar pertama taipan di luar industri minyak.
Contoh lain seperti dikutip dari RT yakni akuisisi 35% saham di Tinkoff Bank oleh orang terkaya Rusia dan pemegang saham utama raksasa pertambangan Norilsk Nickel, Vladimir Potanin. Selain saham di perusahaan fintech top negara itu, Potanin membeli Rosbank dari Societe Generale dan juga bersama-sama menawar Yandex, bersama dengan Alekperov dan lainnya.
Alekperov dan Mikhelson dari Novatek telah terkena sanksi oleh Inggris pada tahun 2022. Sedangkan Potanin dan Guryev juga masuk daftar hitam tahun lalu oleh Inggris dan AS, sementara Timchenko berada di bawah sanksi Uni Eropa, AS dan Inggris.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendesak investasi domestik dalam teknologi, fasilitas produksi dan perusahaan untuk membantu mengatasi apa yang disebutnya upaya Barat untuk menghancurkan ekonomi nasional. Menurut Putin, keputusan investasi yang tepat hari ini akan terbayar seratus kali lipat besok.
(akr)
tulis komentar anda