Utang Negara Italia Meroket ke Level Tertinggi, Tiap Orang Menanggung Rp746 Juta
Selasa, 20 Juni 2023 - 08:39 WIB
JAKARTA - Utang negara Italia terus melonjak sebesar USD24,1 miliar pada bulan April 2023, dimana secara MoM (Month to month) mencapai rekor tertinggi. Dimana menurut data terbaru dari bank sentral, utang negara Italia menyentuh level tertinggi yakni USD3,1 triliun yang jika dirupiahkan mencapai Rp19.418 triliun (Kurs Rp14.937/USD).
Sebelumnya lonjakan terbesar utang Italia juga terjadi pada bulan Maret, ketika tembus USD3,06 triliun. Utang publik Italia telah mengalami pertumbuhan signifikan, yakni mencapai hampir 155% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun 2020. Saat ini mencapai 144% dari ekonomi, menurut Eurostat.
Jika didistribusikan di antara penduduk Italia, utang negara akan berjumlah lebih dari USD50.000 per orang atau setara Rp746.858.389. Setelah pemerintah Italia mencabut pembatasan terkait Covid, ekonomi mulai pulih, tetapi kemudian terbebani oleh sanksi anti-Rusia, melonjaknya biaya energi, dan rantai pasokan yang terganggu.
Krisis biaya hidup di ekonomi terbesar ketiga Uni Eropa itu terus memburuk, mengirim tingkat utang publik meroket di tengah peningkatan pinjaman sektor publik.
Dilansir RT, Para pejabat Italia telah berulang kali menantang Bank Sentral Eropa atas kebijakan moneternya, mengklaim bahwa kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk menjinakkan inflasi telah menumpuk lebih banyak tekanan keuangan pada salah satu negara zona euro yang paling berhutang. Italia saat ini berada di peringkat kedua anggota zona euro dengan utang terbesar, setelah Yunani.
Di sisi lain utang yang menumpuk dan ketergantungan pada sanksi telah membahayakan kredibilitas Amerika Serikat (AS) sebagai mitra ekonomi dan dapat menghancurkan citranya sebagai kekuatan keuangan global.
Pada hari kerja pertama setelah plafon utang dihapuskan, pinjaman federal melonjak sekitar USD400 miliar. Menurut New York Times, angka USD32 triliun tercapai sembilan tahun lebih cepat dari perkiraan pra-pandemi Covid-19.
Sebelumnya lonjakan terbesar utang Italia juga terjadi pada bulan Maret, ketika tembus USD3,06 triliun. Utang publik Italia telah mengalami pertumbuhan signifikan, yakni mencapai hampir 155% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun 2020. Saat ini mencapai 144% dari ekonomi, menurut Eurostat.
Jika didistribusikan di antara penduduk Italia, utang negara akan berjumlah lebih dari USD50.000 per orang atau setara Rp746.858.389. Setelah pemerintah Italia mencabut pembatasan terkait Covid, ekonomi mulai pulih, tetapi kemudian terbebani oleh sanksi anti-Rusia, melonjaknya biaya energi, dan rantai pasokan yang terganggu.
Krisis biaya hidup di ekonomi terbesar ketiga Uni Eropa itu terus memburuk, mengirim tingkat utang publik meroket di tengah peningkatan pinjaman sektor publik.
Dilansir RT, Para pejabat Italia telah berulang kali menantang Bank Sentral Eropa atas kebijakan moneternya, mengklaim bahwa kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk menjinakkan inflasi telah menumpuk lebih banyak tekanan keuangan pada salah satu negara zona euro yang paling berhutang. Italia saat ini berada di peringkat kedua anggota zona euro dengan utang terbesar, setelah Yunani.
Di sisi lain utang yang menumpuk dan ketergantungan pada sanksi telah membahayakan kredibilitas Amerika Serikat (AS) sebagai mitra ekonomi dan dapat menghancurkan citranya sebagai kekuatan keuangan global.
Pada hari kerja pertama setelah plafon utang dihapuskan, pinjaman federal melonjak sekitar USD400 miliar. Menurut New York Times, angka USD32 triliun tercapai sembilan tahun lebih cepat dari perkiraan pra-pandemi Covid-19.
(akr)
tulis komentar anda