Bos The Fed Setengah Hati Tahan Suku Bunga, Wall Street Dibuka Jatuh

Kamis, 22 Juni 2023 - 22:15 WIB
Wall Street dibuka terkoreksi pada perdagangan, Kamis (22/6) waktu setempat, saat pelaku pasar dinilai masih gelisah akibat sikap hawkish Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve. Foto/Dok
NEW YORK - Wall Street dibuka terkoreksi pada perdagangan, Kamis (22/6) waktu setempat, saat pelaku pasar dinilai masih gelisah akibat sikap hawkish Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve. Koreksi pasar terjadi menyusul pendirian Ketua The Fed atau bank sentral AS, Jerome Powell yang menegaskan bahwa bank sentral belum sepenuhnya mengurangi pelonggaran pengetatan.



Tercatat, Dow Jones Industrial Average turun 0,15% di 33.900,47. Sedangkan indeks S&P 500 dibuka lebih rendah 0,24% ke level 4.355,40, selanjutnya Nasdaq Composite melemah 0,44% menjadi 13.443,41 pada bel pembukaan.





Dalam pidatonya di Capitol Hill, Powell menyinggung perjuangan mengatasi lonjakan inflasi masih belum berakhir. Pernyataan tersebut membangun persepsi pasar bahwa terdapat kemungkinan adanya dua kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini.

Sebagaimana diwartakan Investing.com, pelaku pasar masih menantikan pernyataan Powell untuk hari kedua di depan Komite Perbankan Senat AS.

Investor akan memantau pernyataan pimpinan perbankan Paman Sam tersebut di tengah perbedaan pendapat para pejabat Fed lain yang menyebut soal kemungkinan pelonggaran pengetatan hingga sisa tahun ini. Termasuk rekan Powell dari Atlanta, Raphael Bostic yang menyinggung soal potensi mempertahankan suku bunga hingga sisa akhir tahun ini.

Sedangkan secara makro, investor juga tengah menantikan data pasar tenaga kerja, termasuk klaim pengangguran sepekan. Analis mengharapkan klaim awal pengangguran AS menjadi 260.000.

Sebelumnya Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve resmi mempertahankan suku bunga acuan di level 5,00% - 5,25% pada akhir pertemuan dewan kebijakan The Fed Rabu (14/6). Kendati menahan bunga di level stabil, The Fed menegaskan kembali komitmennya untuk memerangi inflasi yang membandel ke depan.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More