Ditawari Modal Koperasi Rp2 Miliar, Peternak Sapi di Lampung Happy
Minggu, 26 Juli 2020 - 12:30 WIB
LAMPUNG - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berkomitmen untuk memberikan kucuran modal bagi koperasi ternak sapi di Lampung. Pembiayaan dana bergulir tersebut diberikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM kepada Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera.
"Kami masih lihat-lihat dan survei terhadap eksistensi koperasinya. Kita juga masih menggali apa sebetulnya kebutuhan mereka, dan mereka nantinya akan mengajukan proposal pembiayaan dana bergulir kepada kami," ujar Supomo saat mendampingi Menkop dan UKM Teten Masduki Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera, di Lampung, akhir pekan lalu.
Menurut dia Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera merupakan koperasi pembiakan sapi dengan skema bagi hasil. Disamping itu, koperasi tersebut juga memproduksi, berdagang, menjual pakan dan memproduksi hingga menjual limbah ternak.
Tidak hanya itu, koperasi tersebut juga meminjamkan sapi bagi anggota untuk dikembangbiakkan. Pihaknya mneyebut ada dua hal yang menjadi kebutuhan koperasi, yaitu kebutuhan ketersediaan pakan ternak dan meningkatkan populasi. "Nah, untuk meningkatkan populasi lebih tepat dilakukan melalui KUR. Sedangkan pakan ternak bisa melalui LPDB supaya lebih efisien," kata dia.
Ketua Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera Suhadi mengaku senang karena mendapatkan ditawari modal dari pemerintah. Pihaknya berharap modal tersebut dapat segera dikucurkan oleh LPDB maupun pihak bank yang ditunjuk menyalurkan KUR. Pasalnya jika tidak medapatkan bantuan maka sulit untuk berkembang karena tidak punya modal. "Kami membutuhkan dana sekitar Rp2 miliar dengan masa tenor atau angsuran kredit 2-3 tahun untuk membiakkan sekitar 100 ekor sapi," jelasnya.
Pihaknya menghitung, satu peternak diprediksi membayar cicilan sekitar Rp700.000 hingga Rp1 juta per bulan sehingga tidak memberatkan anggota. Namun demikian, pengembangbiakkan tidak langusng 100 ekor tapi bertahap setiap bulan sekitar 20 ekor sapi. "Satu peternak setidaknya memiliki 10-13 ekor sapi. Namun, saat ini, anggota koperasi baru memiliki 1-2 ekor sapi," jelasnya.
"Kami masih lihat-lihat dan survei terhadap eksistensi koperasinya. Kita juga masih menggali apa sebetulnya kebutuhan mereka, dan mereka nantinya akan mengajukan proposal pembiayaan dana bergulir kepada kami," ujar Supomo saat mendampingi Menkop dan UKM Teten Masduki Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera, di Lampung, akhir pekan lalu.
Menurut dia Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera merupakan koperasi pembiakan sapi dengan skema bagi hasil. Disamping itu, koperasi tersebut juga memproduksi, berdagang, menjual pakan dan memproduksi hingga menjual limbah ternak.
Tidak hanya itu, koperasi tersebut juga meminjamkan sapi bagi anggota untuk dikembangbiakkan. Pihaknya mneyebut ada dua hal yang menjadi kebutuhan koperasi, yaitu kebutuhan ketersediaan pakan ternak dan meningkatkan populasi. "Nah, untuk meningkatkan populasi lebih tepat dilakukan melalui KUR. Sedangkan pakan ternak bisa melalui LPDB supaya lebih efisien," kata dia.
Ketua Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera Suhadi mengaku senang karena mendapatkan ditawari modal dari pemerintah. Pihaknya berharap modal tersebut dapat segera dikucurkan oleh LPDB maupun pihak bank yang ditunjuk menyalurkan KUR. Pasalnya jika tidak medapatkan bantuan maka sulit untuk berkembang karena tidak punya modal. "Kami membutuhkan dana sekitar Rp2 miliar dengan masa tenor atau angsuran kredit 2-3 tahun untuk membiakkan sekitar 100 ekor sapi," jelasnya.
Pihaknya menghitung, satu peternak diprediksi membayar cicilan sekitar Rp700.000 hingga Rp1 juta per bulan sehingga tidak memberatkan anggota. Namun demikian, pengembangbiakkan tidak langusng 100 ekor tapi bertahap setiap bulan sekitar 20 ekor sapi. "Satu peternak setidaknya memiliki 10-13 ekor sapi. Namun, saat ini, anggota koperasi baru memiliki 1-2 ekor sapi," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda