Demi Pariwisata, Pemerintah Siapkan Insentif Tiket Pesawat dan Hotel
Minggu, 26 Juli 2020 - 15:36 WIB
JAKARTA - Industri pariwisata diakui menjadi salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Karena itu, untuk memulihkan industri pariwisata, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan berbagai strategi.
“Saat ini seperti bahwa industri pariwisata sedang tiarap gitu lah ya. Dan saat ini memang kita menjaga pada saat pandemi ini lebih diutamakan mungkin pada saat ini kesehatan supaya tidak ada lagi penyebaran yang lebih lanjut,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf Ari Juliano Gema dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (26/7/2020).
(Baca Juga: Hotel Enggan Terapkan Protokol Kesehatan, Kemenparekraf: Dia Sendiri yang Rugi)
Salah satunya, jelas dia, melalui program padat karya dimana Kemenparekraf memberikan bantuan-bantuan kepada daerah-daerah khususnya, pekerja pariwisata di daerah yang selama ini mungkin terdampak secara ekonomi. "Baik langsung maupun program padat karya yang selama ini kita lakukan gitu ya,” katanya.
Selain itu, Kemenparekraf juga telah membuat panduan teknis dalam menjalankan protokol kesehatan. “Sehingga disampaikan juga bahwa setelah ada protokol kesehatan itu dari Kementerian Kesehatan nanti diturunkan dengan panduan-panduan untuk dilakukan oleh industri dalam hal ini misalnya hotel, restoran masing-masing kan ada panduan khusus untuk membuka itu. Nah itu kita bantu,” jelas Ari.
Ari mengatakan setelah dibuat panduan protokol kesehatan untuk prakondisi pembukaan pariwisata di daerah maka akan diberikan insentif berupa stimulus. “Prakondisi itu kan ada simulasi, ada edukasi dan sosialisasi nantinya untuk sebelum benar-benar yakin bahwa pemerintah daerah bisa memutuskan untuk dibukanya destinasi wisata tersebut," tegasnya.
(Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, 2,1 Juta Pelaku Usaha Pariwisata Ajukan Restrukturisasi Kredit)
Kalau memang rencananya benar-benar sudah sudah matang, lanjut dia, maka pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi. Stimulus tersebut, kata Ari, bisa berupa potongan tiket pesawat terbang hingga voucher hotel maupun restoran. “Nantinya kita berikan untuk pesawat terbangnya misalnya kita berikan potongan tiket pesawat terbang gitu ya. Kemudian ada voucher juga untuk restoran dan hotel,” ujarnya.
Ari mengatakan dengan stimulus ini diharapkan wisatawan domestik akan tertarik untuk datang ke destinasi wisata yang telah dibuka. Namun, Ari menegaskan bahwa stimulus ini akan diberikan jika destinasi pariwisata sudah benar-benar siap dan aman dari Covid-19.
“Itu sekali lagi apa bila nanti destinasi wisatanya sudah siap. Jangan sampai juga nanti terburu-buru kita membuka tapi nggak siap, malah menimbulkan penyebaran Covid baru,” tandasnya.
“Saat ini seperti bahwa industri pariwisata sedang tiarap gitu lah ya. Dan saat ini memang kita menjaga pada saat pandemi ini lebih diutamakan mungkin pada saat ini kesehatan supaya tidak ada lagi penyebaran yang lebih lanjut,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf Ari Juliano Gema dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (26/7/2020).
(Baca Juga: Hotel Enggan Terapkan Protokol Kesehatan, Kemenparekraf: Dia Sendiri yang Rugi)
Salah satunya, jelas dia, melalui program padat karya dimana Kemenparekraf memberikan bantuan-bantuan kepada daerah-daerah khususnya, pekerja pariwisata di daerah yang selama ini mungkin terdampak secara ekonomi. "Baik langsung maupun program padat karya yang selama ini kita lakukan gitu ya,” katanya.
Selain itu, Kemenparekraf juga telah membuat panduan teknis dalam menjalankan protokol kesehatan. “Sehingga disampaikan juga bahwa setelah ada protokol kesehatan itu dari Kementerian Kesehatan nanti diturunkan dengan panduan-panduan untuk dilakukan oleh industri dalam hal ini misalnya hotel, restoran masing-masing kan ada panduan khusus untuk membuka itu. Nah itu kita bantu,” jelas Ari.
Ari mengatakan setelah dibuat panduan protokol kesehatan untuk prakondisi pembukaan pariwisata di daerah maka akan diberikan insentif berupa stimulus. “Prakondisi itu kan ada simulasi, ada edukasi dan sosialisasi nantinya untuk sebelum benar-benar yakin bahwa pemerintah daerah bisa memutuskan untuk dibukanya destinasi wisata tersebut," tegasnya.
(Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, 2,1 Juta Pelaku Usaha Pariwisata Ajukan Restrukturisasi Kredit)
Kalau memang rencananya benar-benar sudah sudah matang, lanjut dia, maka pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi. Stimulus tersebut, kata Ari, bisa berupa potongan tiket pesawat terbang hingga voucher hotel maupun restoran. “Nantinya kita berikan untuk pesawat terbangnya misalnya kita berikan potongan tiket pesawat terbang gitu ya. Kemudian ada voucher juga untuk restoran dan hotel,” ujarnya.
Ari mengatakan dengan stimulus ini diharapkan wisatawan domestik akan tertarik untuk datang ke destinasi wisata yang telah dibuka. Namun, Ari menegaskan bahwa stimulus ini akan diberikan jika destinasi pariwisata sudah benar-benar siap dan aman dari Covid-19.
“Itu sekali lagi apa bila nanti destinasi wisatanya sudah siap. Jangan sampai juga nanti terburu-buru kita membuka tapi nggak siap, malah menimbulkan penyebaran Covid baru,” tandasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda