Gokil, Dua Juta Peserta Kartu PraKerja Hangus Gara-Gara Tekan Tombol Enter
Senin, 27 Juli 2020 - 14:18 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkap, lebih dari dua juta peserta Kartu Prakerja tak lolos verifikasi. Penyebabnya, para peserta tidak teliti dalam mengisi data yang ada.
"Data yang dimasukkan tidak lengkap. Kalau tidak salah kita sudah kehilangan dua juta peserta dari yang sudah lolos verifikasi email," kata Denni dalam webinar secara virtual, Senin (27/7/2020).
Untuk itu, ia mengimbau agar para peserta lebih berhati-hati dalam mengisi data. Pasalnya, bila salah input satu angka saja dalam nomor induk kependudukan (NIK), maka tidak akan terdaftar. ( Baca juga:KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Keluarga Miskin Agar Mendapatkan Akses Pendidikan )
"Jangan terburu-buru pencet tombol enter. Harus diteliti dulu, sebab salah input satu nomor nik saja, ketika ditembak ke Dukcapil, dan tidak keluar maka akan gagal," jelasnya.
Selain itu, Denni juga mengingatkan mengenai verifikasi terakhir yang dilakukan melalui sistem OTP SMS. Ia menekankan, agar nomor telepon yang didaftarkan benar-benar dimiliki peserta dan jangan menggantinya.
"Karena ini kan jalan digital yang tidak bertemu orangnya. Jadi untuk memastikan si peserta maka OTP SMS itu jalannya. Ini untuk membuktikan bahwa peserta bukan orang lain yang menggunakan identitasnya," pungkasnya.
"Data yang dimasukkan tidak lengkap. Kalau tidak salah kita sudah kehilangan dua juta peserta dari yang sudah lolos verifikasi email," kata Denni dalam webinar secara virtual, Senin (27/7/2020).
Untuk itu, ia mengimbau agar para peserta lebih berhati-hati dalam mengisi data. Pasalnya, bila salah input satu angka saja dalam nomor induk kependudukan (NIK), maka tidak akan terdaftar. ( Baca juga:KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Keluarga Miskin Agar Mendapatkan Akses Pendidikan )
"Jangan terburu-buru pencet tombol enter. Harus diteliti dulu, sebab salah input satu nomor nik saja, ketika ditembak ke Dukcapil, dan tidak keluar maka akan gagal," jelasnya.
Selain itu, Denni juga mengingatkan mengenai verifikasi terakhir yang dilakukan melalui sistem OTP SMS. Ia menekankan, agar nomor telepon yang didaftarkan benar-benar dimiliki peserta dan jangan menggantinya.
"Karena ini kan jalan digital yang tidak bertemu orangnya. Jadi untuk memastikan si peserta maka OTP SMS itu jalannya. Ini untuk membuktikan bahwa peserta bukan orang lain yang menggunakan identitasnya," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda