Sri Mulyani Bicara Kengerian dan Mahalnya Dampak Perubahan Iklim Bagi Indonesia

Rabu, 12 Juli 2023 - 18:35 WIB
"Sehingga, permintaan energi akan terus meningkat. Dan oleh karena itu, respons dari sisi suplai energi harus dilakukan. Kontradiksinya adalah bagaimana kita bisa melanjutkan memuaskan permintaan yang terus tumbuh dengan suplai energi yang tidak memperburuk gas rumah kaca yang setiap tahunnya sudah meningkat 4,3%," terang Sri.

Menkeu Sri Mulyani juga mengatakan, bahwa ini kemudian menjadi tantangan, bukan hanya bagi pemerintah, tetapi pelaku industri dan masyarakat secara bersama-sama.

"Kalau perubahan iklim dibiarkan, maka bukan berarti kemudian tidak ada konsekuensinya, 80% dari bencana alam di Indonesia sekarang berhubungan dengan hidrometeorologi. Dan itu telah menimbulkan kerugian ekonomi yang diperkirakan nilainya bisa mencapai 0,66% hingga 3,45% dari PDB pada tahun 2030," ungkap Sri.

Sri Mulyani mencontohkan, kalau PDB Indonesia sekarang Rp20.000 triliun, dan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi terjaga di 5% atau bahkan ingin diakselerasi ke 6-7% dan inflasi. Bisa dikatakan pendapatan per kapita naik menjadi 10 ribu dikalikan jumlah penduduk, Indonesia mungkin memiliki size PDB bisa mencapai 2 kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 7 tahun.

"Sekarang sudah 2023, dua kali lipat katakanlah Rp40.000 triliun, kemudian dikalikan 3,45% dari PDB itu berapa. Itu adalah kerugian, jadi secara pasti kita akan menghadapi potensi kerusakan dan kerugian yang sangat signifikan," pungkas Sri.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More