Ekspor Indonesia Anjlok 5,08 Persen di Juni 2023
Senin, 17 Juli 2023 - 11:49 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) melaporkan nilai ekspor Indonesia Juni 2023 mencapai USD20,61 miliar. Angka ini turun 5,08% dibanding ekspor Mei 2023.
"Dibanding Juni 2022 nilai ekspor turun sebesar 21,18%," ungkap Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto, dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Dia mengatakan bahwa tren pelemahan ekspor ini berlanjut. Penurunan ekspor terjadi pada sektor migas dan non migas, baik secara tahunan maupun bulanan.
"Ini seiring dengan penurunan harga komoditas ekspor unggulan," ucap Atqo.
Ekspor nonmigas Juni 2023 mencapai USD19,34 miliar, turun 5,17% dibanding Mei 2023, dan turun 21,33% jika dibanding ekspor nonmigas Juni 2022. Sejalan dengan penurunan harga komoditas tambang, nilai ekspor sektor pertambangan dan lainnya juga mengalami penurunan paling dalam secara bulanan (15,3%) dan tahunan (37,49%).
"Nilai ekspor komoditas unggulan batu bara mengalami penurunan secara bulanan hingga -11,19%, untuk komoditas minyak kelapa sawit naik 55,51% secara bulanan karena volume permintaan meningkat meski harganya mengalami penurunan, dan besi dan baja mengalami kenaikan bulanan 7,36%," terang Atqo.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia di periode JanuariāJuni 2023 mencapai USD128,66 miliar atau turun 8,86% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD120,82 miliar atau turun 9,32%
"Dibanding Juni 2022 nilai ekspor turun sebesar 21,18%," ungkap Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto, dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Dia mengatakan bahwa tren pelemahan ekspor ini berlanjut. Penurunan ekspor terjadi pada sektor migas dan non migas, baik secara tahunan maupun bulanan.
"Ini seiring dengan penurunan harga komoditas ekspor unggulan," ucap Atqo.
Ekspor nonmigas Juni 2023 mencapai USD19,34 miliar, turun 5,17% dibanding Mei 2023, dan turun 21,33% jika dibanding ekspor nonmigas Juni 2022. Sejalan dengan penurunan harga komoditas tambang, nilai ekspor sektor pertambangan dan lainnya juga mengalami penurunan paling dalam secara bulanan (15,3%) dan tahunan (37,49%).
"Nilai ekspor komoditas unggulan batu bara mengalami penurunan secara bulanan hingga -11,19%, untuk komoditas minyak kelapa sawit naik 55,51% secara bulanan karena volume permintaan meningkat meski harganya mengalami penurunan, dan besi dan baja mengalami kenaikan bulanan 7,36%," terang Atqo.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia di periode JanuariāJuni 2023 mencapai USD128,66 miliar atau turun 8,86% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD120,82 miliar atau turun 9,32%
(uka)
tulis komentar anda