Terungkap, 24 Proyek Pembangkit EBT Belum Dapat Pendanaan

Selasa, 28 Juli 2020 - 15:56 WIB
24 proyek pembangkit EBT belum mendapatkan pendanaan. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris mengungkapkan ada 24 pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 510,65 Megawatt (MW) yang dibangun Indonesia Power Producer (IPP) atau produsen listrik swasta hingga saat ini belum mengantongi pendanaan. Padahal penandatanganan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero) telah ditandatangani sejak 2017 lalu, namun demikian sampai tahun ini belum mendapatkan kepastian pendanaan atau belum Financial Closing (FC).

Berdasarkan laporan ESDM total PPA yang ditandatangani sejak 2017 hingga 2020 sendiri ada 83 PPA, terdiri dari 70 PPA pada tahun 2017 dengan total kapasitas 1.206,52 MW, kemudian lima PPA pada tahun 2018 total kapasitas 366,9 MW, tujuh PPA dengan total kapasitas 52,99 MW dan satu PPA dengan kapasitas 145 MW pada tahun 2020 yakni PLTS Terapung Cirata. Sementara 20 IPP dari total 24 IPP yang telah menandatangani PPA pada tahun 2017 atau total kapasitas pembangkit listrik mencapai 314,16 MW.

"PPA Tahun 2019 tiga IPP total kapasitas 51 MW. 2020 masih proses itu 145 MW," kata Harris saat acara konferensi pers virtual, Selasa (28/7/2020).





Menurut dia, pada dasarnya tidak seluruhnya mengalami kesulitan mendapatkan pendanaan perbankan, hanya saja masih ada syarat yang belum dipenuhi. "Ada yang sudah mendapatkan komitmen bank. Tapi syaratnya FC belum lengkap. Ada yang masih cari pendanan. PPA sudah efektif tapi masih proses FC. Lalu, masih ada yang menyiapkan jaminan penawaran," jelas dia.

Disisi lain, sudah ada delapan IPP yang sudah diterminasi kontrak PPA-nya karena sudah melebihi batas waktu mencari kepastian pendanaan. Adapun sejumlah IPP yang diterminasi tersebut seluruh PPA ditandatangani tiga tahun lalu dengan total kapasitas 23,5 MW.



Sementara, pembangkit listrik yang telah beroperasi ada 24 pembangkit terdiri dari 21 pembangkit yang PPA pada tahun 2017 dengan total kapasitas 434,757 MW lalu ada dua pembangkit yang PPA pada tahun 2018 dengan kapasitas total 2 MW serta pembangkit yang PPA-nya ditandatangani pada tahun 2019 dengan kapasitas 0,8 MW.

Tidak hanya itu, ada juga pembangkit yang telah memasuki masa konstruksi dengan total kapasitas 799,71 MW terdiri dari PPA pada tahun 2017 yang libatkan 22 IPP dengan total kapasitas pembangkit 434,11 MW. Selanjutnya, ada tiga IPP yang lakukan PPA pada tahun 2018 dengan total kapasitas 364,9 MW dan tiga IPP yang menandatangani PPA pada 2019 dengan kapasitas 0,7 MW.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More