Indef Beberkan Ramalan Ekonomi Indonesia di 2023: Tingkat Kemiskinan 9,3 Persen
Selasa, 08 Agustus 2023 - 12:22 WIB
JAKARTA - Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 berada di angka 4,8%. Menurut Indef angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 yang tembus di angka 5,17%.
"Indef melihat bahwa pada kuartal ke depan relatif pertumbuhan ekonomi kita lebih rendah dari perkiraan semula mungkin berkisar sekiat 4,8% di kuartal III," kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam Seminar Nasional KTT Indef, Selasa (8/8/2023).
Di sisi lain, Tauhid mengatakan bahwa Indef juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 akan tumbuh dibandingkan proyeksi semula.
"Namun kami juga melihat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi semula yang berkisar 4,8% menjadi 4,9%. Saya kira ini satu hal yang menggembirakan, meskipun harapan banyak pihak bisa lebih tinggi dari itu," katanya.
Tauhid juga mengatakan angka inflasi Indonesia akan lebih rendah berkisar 3%. Kemudian nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp15.000 per dolar. Kemudian pengangguran tercatat berada di angka 5,3% dan tingkat kemiskinan sebesar 9,3%.
"Tentu saja capaian-capaian ini juga harus jalan dengan agenda kita hari ini ekonomi tumbuh tapi industri hijau juga harus tumbuh dan itu butuh kerja keras dari kita semua yang hadir di sini ataupun banyak stakeholder lain," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023. Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga di atas 5% dan belanja pemerintah juga di atas 5%.
Baca Juga
"Indef melihat bahwa pada kuartal ke depan relatif pertumbuhan ekonomi kita lebih rendah dari perkiraan semula mungkin berkisar sekiat 4,8% di kuartal III," kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam Seminar Nasional KTT Indef, Selasa (8/8/2023).
Di sisi lain, Tauhid mengatakan bahwa Indef juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 akan tumbuh dibandingkan proyeksi semula.
"Namun kami juga melihat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi semula yang berkisar 4,8% menjadi 4,9%. Saya kira ini satu hal yang menggembirakan, meskipun harapan banyak pihak bisa lebih tinggi dari itu," katanya.
Tauhid juga mengatakan angka inflasi Indonesia akan lebih rendah berkisar 3%. Kemudian nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp15.000 per dolar. Kemudian pengangguran tercatat berada di angka 5,3% dan tingkat kemiskinan sebesar 9,3%.
"Tentu saja capaian-capaian ini juga harus jalan dengan agenda kita hari ini ekonomi tumbuh tapi industri hijau juga harus tumbuh dan itu butuh kerja keras dari kita semua yang hadir di sini ataupun banyak stakeholder lain," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023. Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga di atas 5% dan belanja pemerintah juga di atas 5%.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda